Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hari Oeang Republik Indonesia: Merenungkan Kembali Kedaulatan Ekonomi Sesungguhnya

30 Oktober 2023   08:41 Diperbarui: 30 Oktober 2023   08:52 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berkat inflasi, uang Rp 1 juta pada tahun 2010 setara dengan Rp 1,73 juta pada tahun 2023. ilustrasi: freepik.com

Sejarah Oeang Republik Indonesia (ORI)

30 Oktober, sebuah tanggal yang penuh makna bagi warga Indonesia. Hari ini, kita merayakan Hari Oeang Republik Indonesia, sebuah momen bersejarah dalam perjalanan negara kita menuju kemerdekaan. Sebuah peringatan yang mengajak kita untuk merenungkan betapa berharganya kedaulatan dan kemajuan ekonomi dalam bangsa ini.

Ketika kita berbicara tentang Hari Oeang Republik Indonesia, kita sebenarnya sedang merayakan tonggak awal ketika mata uang Indonesia, Oeang Republik Indonesia (ORI), pertama kali menggantikan mata uang penjajah, baik dari Belanda maupun Jepang. 

Perjalanan ini dimulai pada 3 Oktober 1945 ketika pemerintah mengeluarkan Maklumat yang menetapkan empat jenis mata uang yang berlaku di bawah sisa penjajahan. Di saat yang sama, cita-cita untuk menciptakan ORI pun muncul.

Pencetakan ORI dimulai pada Januari 1946, menjadi sebuah upaya gigih yang dilakukan setiap hari mulai dari jam 7 pagi hingga jam 10 malam. Sayangnya, pada Mei 1946, situasi keamanan memaksa pencetakan ORI harus dihentikan sementara dan dipindahkan ke berbagai daerah seperti Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Ponorogo.

Kemudian, pada tanggal 29 Oktober 1946, Menteri Keuangan membuat keputusan bersejarah. ORI resmi diterapkan mulai 30 Oktober 1946 pukul 00.00 WIB. Saat itulah, Wakil Presiden Mohammad Hatta memberikan pidatonya melalui Radio Republik Indonesia (RRI). Tanggal emisi 17 Oktober 1945 yang tercatat pada ORI pertama akhirnya menjadi Hari Oeang Republik Indonesia.

Emisi ORI bukan sekadar tanda kedaulatan, tapi juga sebuah upaya untuk mengatasi inflasi yang mendera ekonomi kita pada saat itu. Sebelum ORI beredar, pemerintah mencabut uang invasi Jepang dan uang Pemerintah Hindia Belanda secara bertahap. ORI kemudian diberikan kepada penduduk dengan nilai Rp 1 sebagai pengganti uang invasi Jepang.

Meskipun ORI awalnya belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia, ORI daerah (ORIDA) diterbitkan di berbagai daerah untuk mendukung ekonomi lokal. Namun, baik ORI maupun ORIDA hanya berlaku hingga 1 Januari 1950, yang kemudian digantikan oleh uang Republik Indonesia Serikat (RIS).

Sayangnya, masa keberlakuan uang RIS hanya berlangsung sesaat, berakhir pada 17 Agustus 1950 ketika Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terbentuk kembali. Pada tahun 1951, Undang-Undang Mata Uang diberlakukan, dan Rupiah menjadi satuan hitung uang di Indonesia hingga hari ini.

Inflasi, Si "Pemakan" Uang Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun