Seakan menjadi penampar di tengah kemeriahan perjudian, hukum ini memperjelas bahwa bahaya dan mudarat yang dihasilkan jauh lebih besar daripada manfaat sekecil apapun. Allah swt memandang lebih jauh dari permukaan, mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi di balik tirai hiburan.
Penting untuk disadari bahwa dalam lapisan tradisi masyarakat jahiliah, perjudian sudah menjadi seperti ritual.Â
Namun, Islam tak langsung menurunkan hukum yang mengharamkannya. Allah yang Mahakuasa dengan kebijaksanaan-Nya, menyusun landasan yang kuat terlebih dahulu. Ayat-Nya yang tegas berbunyi:
"Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, 'Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.' Mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, "Kelebihan (dari apa yang diperlukan)." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan." (QS Al-Baqarah [2]: 219)
Allah bukan hanya memerintahkan larangan, tetapi juga menunjukkan bahwa dalam perjudian, kita akan menemukan lebih banyak kerugian daripada manfaat. Ini adalah dasar hukum yang tak terbantahkan, menjadi pijakan bagi larangan tegas terhadap perjudian.
Terikat dengan ayat-ayat ini, hukum perjudian dalam Islam tampak lebih dari sekadar aturan. Ia adalah panduan yang tajam, membawa kita melihat hakikat di balik tabir perjudian.Â
Dalam suasana yang tengah ramai dengan teknologi dan akses yang semakin luas, ayat-ayat ini menjadi pemantik. Pesan-pesan ini mengajak kita untuk merenungkan konsekuensi dari tindakan kita dan memahami dampak yang mungkin kita abaikan.
Sesuai dengan firman Allah yang tercermin dalam ayat Al-Maidah 90-91: "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan.Â
Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung. Sesungguhnya setan hanya bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu melalui minuman keras dan judi serta (bermaksud) menghalangi kamu dari mengingat Allah dan (melaksanakan) salat, maka tidakkah kamu mau berhenti?"
Allah memperingatkan tentang bahaya perjudian dan minuman keras, dan mendorong kita untuk menjauhinya. Pesan ini tidak sekadar larangan, tetapi juga tanda pentingnya menjaga hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
Kisah perjudian, dari masa jahiliah hingga hukum ilahi yang tegas, menjadi cerminan bagaimana Islam mengajarkan kita untuk menghadapi ujian dalam hidup.Â