Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hari Persahabatan: Memahami Makna Persahabatan Sejati Seiring Berjalannya Waktu

31 Juli 2023   08:52 Diperbarui: 31 Juli 2023   08:57 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: freepik.com

Tangal 30 Juli telah tiba, dan dunia merayakan Hari Persahabatan Internasional. Sebuah perayaan yang membangun jembatan antar budaya, negara, dan ideologi. Persahabatan, sebuah ikatan tak ternilai yang menghadirkan kenangan manis bersama sahabat terbaik. Dalam momen istimewa ini, mari kita merenung dan memahami makna persahabatan yang sejati, serta bagaimana hubungan ini dapat berubah seiring berjalannya waktu.

Dalam perjalanan hidupnya, penulis sendiri telah mengalami berbagai fase dan tahap penting dalam menjalin persahabatan. Masa-masa emas adalah masa ketika penulis berada di Sekolah Menengah Atas. Teman-teman yang dekat di masa-masa itu tetap bertahan sampai saat ini, hingga penulis telah bekerja dan memiliki anak. Mereka telah bersama-sama mengalami beragam momen bahagia dan tantangan hidup, yang telah mengukir kenangan indah dan ikatan yang erat.

Masa SMA merupakan waktu yang penuh dengan keceriaan dan kisah persahabatan yang tak terlupakan. Kita menghabiskan waktu bersama, saling mendukung dalam tugas-tugas sekolah, dan merayakan setiap keberhasilan bersama-sama. Pertemuan setiap hari di sekolah membawa kita menjadi begitu dekat dan tak terpisahkan. Namun, pada saat itu, mungkin kita belum menyadari seberapa berarti persahabatan ini dan bagaimana ia akan tumbuh bersama kita seiring berjalannya waktu.

Ketika memasuki masa kuliah, hidup kita mulai berubah. Kita berpisah dengan teman-teman SMA dan melangkah ke dunia baru. Namun, kehidupan kuliah juga membuka kesempatan untuk bertemu sahabat-sahabat baru. Mereka adalah teman seperjuangan yang saling mendukung dalam menghadapi tugas-tugas akademis, tantangan kuliah, dan tantangan hidup lainnya. Bersama mereka, kita mengalami masa-masa pembentukan diri yang penuh makna dan memperluas pandangan dunia.

Pada fase ini, penulis menyadari bahwa persahabatan bukan hanya tentang seberapa dekat hubungan kita dengan seseorang, tetapi lebih pada kualitas hubungan yang terjalin. Sahabat-sahabat dari berbagai fase kehidupan ini memberikan warna yang berbeda dalam eksistensi kita. Mereka hadir dalam momen penting dan menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan hidup kita.

Seiring berjalannya waktu, kita juga menemui dunia kerja. Rekan kerja menjadi bagian integral dalam perjalanan persahabatan kita. Mereka tidak hanya sekadar rekan sesama pekerja, tetapi juga sahabat yang saling berbagi kisah sehari-hari, tantangan profesional, dan impian bersama dalam mencapai kesuksesan di dunia kerja. Mereka adalah sosok yang memberikan dukungan dan semangat di tengah-tengah kesibukan pekerjaan.

Namun, tidak selalu semua hubungan persahabatan bertahan sepanjang hidup. Ada saat-saat ketika kita harus menghadapi perubahan dalam hubungan dengan sahabat. Jarak dan kesibukan hidup mungkin membuat kita tidak se-intens dulu, atau perbedaan pandangan dapat menimbulkan gesekan di antara kita. Namun, persahabatan yang sejati akan tetap bertahan meskipun terjadi perubahan.

Mengatasi konflik dan perbedaan pendapat adalah bagian alami dari persahabatan. Komunikasi menjadi kunci dalam menghadapinya. Duduk bersama dan berbicara dengan jujur tentang apa yang terjadi dan bagaimana perasaan masing-masing dapat membantu membersihkan udara. Mendengarkan dengan cermat tanpa berusaha menilai atau mencela pendapat sahabat adalah langkah penting untuk mencapai pemahaman bersama.

Belajar memaafkan adalah hal yang baik dalam menjaga keutuhan persahabatan. Tidak ada persahabatan yang bebas dari kesalahan atau salah paham. Sebagai manusia, kita semua rentan membuat kesalahan, namun kesempatan untuk memperbaiki dan melanjutkan perlu diberikan. Memberi maaf bukan berarti merendahkan diri, melainkan tanda kedewasaan dan ketulusan hati.

Kehadiran dan dukungan juga menjadi kunci dalam memperkuat hubungan persahabatan. Mendengarkan dan memberi dukungan tanpa syarat pada sahabat yang tengah menghadapi kesulitan adalah tindakan yang sangat berarti. Dengan menunjukkan kepedulian dan empati, kita dapat menjadi bantalan penopang di saat-saat paling sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun