Kita semua setuju bahwa Bumi adalah rumah bagi kita semua, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya.Â
Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan dampak buruk yang ditimbulkan oleh kegiatan manusia terhadap lingkungan alam.Â
Penebangan hutan, polusi udara dan air, perubahan iklim, dan banyak ancaman lainnya telah menghancurkan habitat alami tumbuhan dan satwa.Â
Inilah sebabnya mengapa Hari Konservasi Alam Sedunia yang diperingati setiap tanggal 28 Juli memiliki peran penting untuk meningkatkan kesadaran tentang perlunya melindungi dan merawat keanekaragaman hayati yang indah ini.
Misi Besar IUCN: Melindungi Keanekaragaman Hayati Bumi
Peringatan Hari Konservasi Alam Sedunia sangat erat kaitannya dengan organisasi International Union for Conservation of Nature (IUCN).Â
Berdiri sejak tahun 1948 di Gland, Swiss, IUCN telah menjadi poros sentral dalam upaya global untuk memahami dan melindungi alam.Â
Dengan bekerja sama dengan berbagai komunitas di seluruh dunia, IUCN memainkan peran kunci dalam mengusulkan langkah-langkah perlindungan dan konservasi yang sangat diperlukan.
Tujuan IUCN tidak bisa lebih mulia: melindungi dan memastikan kelangsungan keanekaragaman hayati Bumi.Â
Organisasi ini memahami bahwa seluruh ekosistem di planet kita ini saling terhubung dan saling memengaruhi. Sehingga, setiap ancaman yang menghantui suatu spesies atau habitat, pada akhirnya akan berdampak pada keseimbangan keseluruhan.