Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

HUT DKI Jakarta: Memperingati Kelahiran dan Perjalanan Panjang Kota Jakarta

22 Juni 2023   06:03 Diperbarui: 22 Juni 2023   06:15 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tanggal 22 Juni, warga Jakarta merayakan hari lahir Kota Jakarta atau yang lebih dikenal sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) DKI Jakarta. Perayaan ini memperingati berbagai peristiwa sejarah penting yang telah membentuk dan menggambarkan perjalanan panjang kota ini. 

Dalam setiap perayaannya, HUT DKI Jakarta memiliki tema yang berbeda setiap tahunnya. Untuk tahun ini, tema yang diusung adalah "Jadi Karya untuk Nusantara," yang sejalan dengan slogan Jakarta 2023, yaitu "Sukses Jakarta untuk Indonesia."

Kota Jakarta memiliki sejarah yang kaya dan panjang dalam perjalanannya. Sebelum dikenal dengan nama Jakarta, kota ini dikenal sebagai Batavia. Pada masa lalu, Batavia merupakan pusat perdagangan internasional yang terkenal karena melimpahnya komoditi rempah Indonesia. Pelabuhan Sunda Kelapa, yang saat itu merupakan pusat perniagaan Portugis, menjadi saksi bisu dari kejayaan perdagangan yang berkembang di kawasan ini.

Tanggal 22 Juni dipilih sebagai hari kelahiran Kota Jakarta karena pada tanggal tersebut pada tahun 1527 terjadi penyerangan oleh Pangeran Fatahillah di Pelabuhan Sunda Kelapa. 

Penyerangan ini berhasil mengusir penjajah Portugis dan menandai awal berdirinya kota yang kemudian berkembang menjadi Jakarta. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah penting yang melambangkan semangat perjuangan dan kemerdekaan masyarakat Jakarta.

Perjalanan panjang Kota Jakarta juga tercermin dalam perubahan namanya. Setelah masa penjajahan Jepang, Batavia berganti nama menjadi Jakarta atau Jakarta Tokubetsu Shi. Namun, perubahan nama ini tidak menyurutkan semangat dan tekad warga Jakarta untuk terus membangun kota ini sebagai simbol kemajuan dan identitas bangsa Indonesia. 

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945, Jakarta semakin memperkuat posisinya sebagai pusat kegiatan politik dan pemerintahan.

Pada tahun 1966, Jakarta resmi menjadi Ibu Kota Negara. Status ini menggarisbawahi peran penting Jakarta sebagai pusat kegiatan politik, ekonomi, sosial, dan budaya di Indonesia. 

Sebagai Ibu Kota Negara, Jakarta menjadi tuan rumah bagi berbagai institusi pemerintahan, lembaga internasional, perusahaan multinasional, serta pusat pendidikan dan inovasi.

Sebagai pusat kota terpadat di Indonesia, Jakarta juga menghadapi berbagai tantangan dan perubahan. Pertumbuhan pesat penduduk dan urbanisasi yang tinggi memunculkan berbagai masalah perkotaan, seperti kemacetan lalu lintas, polusi udara, dan krisis perumahan. 

Namun, pemerintah dan warga Jakarta terus berupaya untuk mencari solusi dan inovasi guna meningkatkan kualitas hidup warga serta menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih baik dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun