Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidur Siang: Antara Manfaat dan Dilema Produktivitas

10 Juni 2023   16:28 Diperbarui: 10 Juni 2023   16:31 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: freepik.com


Budaya tidur siang telah lama menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat. Beberapa menganggapnya sebagai kebiasaan yang menguntungkan, sementara yang lain meragukan efektivitasnya. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa tidur siang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejumlah budaya di seluruh dunia. 

Kita sering mendengar tentang tradisi "siesta" di Spanyol atau "nap time" di beberapa negara Asia. Namun, apakah tidur siang benar-benar membantu atau justru menjadi pemborosan waktu berharga? Mari kita kupas fenomena ini dengan mata kritis dan melihat sisi terang dan gelap dari budaya tidur siang.

Tidur siang, yang pada awalnya terlihat sebagai pelarian dari rutinitas yang melelahkan, kini telah menjadi topik yang mengundang perdebatan. Di satu sisi, pendukung tidur siang berargumen bahwa istirahat sejenak di tengah hari dapat meningkatkan produktivitas dan konsentrasi, serta membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan. Mereka berpendapat bahwa tidur siang dapat memberikan keleluasaan bagi tubuh untuk me-recharge dan menyegarkan pikiran. 

Dalam suatu penelitian, diketahui bahwa tidur siang selama 20 hingga 30 menit dapat mengembalikan energi dan meningkatkan kinerja kognitif. Dengan pikiran yang jernih dan tubuh yang terisi ulang, pekerjaan pun dapat diselesaikan dengan lebih baik, keputusan dapat diambil dengan bijaksana, dan kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh kelelahan dapat dihindari.

Namun, di sisi lain, skeptisisme terhadap budaya tidur siang juga memiliki alasan yang beralasan. Para kritikus mengatakan bahwa tidur siang dapat mengganggu ritme tidur malam dan menyebabkan sulitnya tidur di malam hari. Ketika seseorang tidur siang terlalu lama atau terlambat, tubuh menjadi segar kembali dan terjaga saat waktu tidur malam tiba. 

Hal ini dapat mengganggu pola tidur yang sehat dan mengakibatkan gangguan tidur yang serius. Selain itu, terlalu banyak tidur siang atau tidur siang di tempat yang tidak nyaman juga dapat memicu rasa kantuk berkepanjangan dan penurunan produktivitas di kemudian hari.

Kita tidak dapat memungkiri bahwa dalam dunia yang penuh dengan tekanan dan kewajiban, waktu adalah hal yang sangat berharga. Pertanyaannya adalah, apakah tidur siang adalah kegiatan yang bernilai atau justru pemborosan waktu yang tidak perlu? Ada berbagai pendekatan yang dapat kita ambil untuk menyelesaikan dilema ini. 

Pertama, penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki kebutuhan tidur yang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin merasa segar dan produktif setelah tidur siang singkat, sementara yang lain mungkin merasa lebih baik dengan menghindari tidur siang sama sekali. Mengenali kebutuhan pribadi kita adalah langkah pertama dalam menentukan apakah tidur siang memberikan manfaat nyata bagi kita.

Selanjutnya, penting untuk menjaga keseimbangan yang tepat dalam budaya tidur siang. Tidur siang yang singkat, sekitar 20 hingga 30 menit, biasanya dianggap sebagai waktu yang ideal. Ini memberikan tubuh waktu untuk memperbaharui energi tanpa mengganggu pola tidur malam. Menentukan jadwal yang konsisten dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman juga sangat penting. Tempat tidur yang tenang, gelap, dan nyaman dapat membantu kita mendapatkan tidur siang yang berkualitas.

Tidur siang dapat menjadi alat yang bermanfaat dalam menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kesejahteraan. Tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua, dan setiap orang perlu menjalani pengalaman tidur siang mereka sendiri untuk menentukan manfaatnya. Jika dilakukan dengan bijaksana dan dalam batas yang wajar, tidur siang dapat memberikan manfaat nyata, mulai dari meningkatkan konsentrasi hingga memperbaiki suasana hati. Namun, penting untuk berhati-hati agar tidur siang tidak mengganggu pola tidur malam dan membuang-buang waktu berharga kita.

Akhirnya, kita perlu mengingat bahwa kualitas tidur secara keseluruhan adalah yang terpenting. Tidur siang bukanlah solusi ajaib untuk mengatasi kelelahan dan kekurangan tidur yang konstan. Mengadopsi rutinitas tidur yang sehat, termasuk tidur malam yang cukup, makan seimbang, dan olahraga teratur, adalah langkah-langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita. Jadi, pilihlah dengan bijak apakah tidur siang merupakan kebiasaan yang cocok untuk Anda, dan tetap prioritaskan tidur yang berkualitas di malam hari untuk mencapai kehidupan yang seimbang dan produktif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun