Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menyikapi Kebijakan Ekspor Pasir: Dampak dan Implikasi bagi Indonesia

9 Juni 2023   04:57 Diperbarui: 9 Juni 2023   19:14 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasir untuk kebutuhan bangunan, ilustrasi: freepik.com

Pengelolaan yang Berkelanjutan dan Pengawasan Ketat

Untuk memastikan keberlanjutan ekspor pasir dan mencegah dampak negatif yang serius terhadap lingkungan dan masyarakat, diperlukan pengelolaan yang berkelanjutan dan pengawasan yang ketat. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

Penetapan Kuota Ekspor: Pemerintah harus menetapkan kuota ekspor pasir yang berkelanjutan berdasarkan kajian yang cermat terkait potensi dampak lingkungan dan kapasitas pasir yang tersedia. Kuota ini harus diperbarui secara teratur dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Peningkatan Pengawasan: Pengawasan yang ketat terhadap aktivitas penambangan pasir, termasuk penegakan hukum yang tegas terhadap penambangan ilegal, harus ditingkatkan. Pemerintah harus bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dan masyarakat lokal untuk mengidentifikasi dan menghentikan penambangan pasir ilegal yang merusak lingkungan.

Pemberdayaan Masyarakat: Melibatkan masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan terkait penambangan pasir dan memperkuat partisipasi mereka dalam pengelolaan sumber daya alam adalah langkah penting. Dengan melibatkan masyarakat lokal, dapat diperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan dan kepentingan mereka serta mempromosikan praktik penambangan yang bertanggung jawab.

Diversifikasi Sumber Daya: Selain mengandalkan ekspor pasir, Indonesia harus memperkuat upaya diversifikasi sumber daya dan mengembangkan alternatif bahan bangunan yang ramah lingkungan. Ini dapat mencakup penggunaan bahan daur ulang, bahan konstruksi berkelanjutan, dan pengembangan teknologi baru untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasir.

Peningkatan Kesadaran dan Edukasi: Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan yang berkelanjutan dan dampak ekspor pasir perlu ditingkatkan. Pemerintah dapat melakukan kampanye edukasi dan menyediakan informasi yang mudah diakses tentang masalah lingkungan dan sosial yang terkait dengan penambangan pasir.

Kebijakan ekspor pasir di Indonesia setelah 20 tahun larangan membuka diskusi dan perdebatan mengenai dampak dan implikasi yang melekat padanya. Dampak terhadap lingkungan, sosial-ekonomi, dan konteks global harus dipertimbangkan dengan serius. Penting bagi pemerintah untuk memastikan pengelolaan yang berkelanjutan, pengawasan yang ketat, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait penambangan pasir. Dengan pendekatan yang hati-hati dan komprehensif, Indonesia dapat mengoptimalkan manfaat ekonomi dari ekspor pasir sambil melindungi lingkungan dan keberlanjutan sumber daya alam yang sangat penting ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun