Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Dampak Perceraian terhadap Anak: Menavigasi Masa Depan di Tengah Perubahan

7 Juni 2023   13:47 Diperbarui: 8 Juni 2023   01:33 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: freepik.com

Perceraian, sebuah kata yang mengandung beban emosi yang berat. Namun, perceraian tidak hanya melibatkan pasangan yang berpisah, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap anak-anak yang terlibat dalam situasi tersebut. 

Anak-anak seringkali menjadi saksi langsung dari perpecahan yang terjadi di antara orang tua mereka, dan mereka harus belajar menghadapi perubahan besar dalam kehidupan mereka yang mungkin mempengaruhi masa depan mereka secara keseluruhan.

Dalam konteks perceraian, anak-anak seringkali mengalami perasaan kehilangan, kebingungan, dan cemas. Mereka mungkin merasa kehilangan stabilitas dan rutinitas yang biasa mereka kenal, serta merasa tidak aman karena hubungan orang tua mereka berantakan. Hubungan dengan orang tua yang terpisah menjadi lebih rumit, dan anak-anak ini terjebak dalam situasi yang membingungkan di mana mereka harus menavigasi hubungan dengan kedua orang tua mereka.

Salah satu pertanyaan utama yang dihadapi oleh anak-anak dalam perceraian adalah dengan siapa mereka akan tinggal. Pemilihan tinggal bersama salah satu orang tua atau menghabiskan waktu di antara keduanya bisa menjadi keputusan sulit yang mempengaruhi hidup mereka secara keseluruhan. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada lingkungan fisik mereka, tetapi juga pada kehidupan sehari-hari mereka, rutinitas, teman-teman, dan sekolah.

Anak-anak ini juga seringkali terjebak dalam konflik antara kedua orang tua mereka. Terlepas dari sebab dan akibat perceraian, konflik sering muncul dalam hubungan orang tua yang telah berakhir. Anak-anak terkadang menjadi perantara atau saksi dari pertengkaran dan pertentangan antara orang tua mereka, yang dapat menimbulkan tekanan dan stres yang besar bagi mereka. Mereka merasa terjebak dalam situasi yang sulit di mana mereka harus memilih pihak atau mencoba mempertahankan hubungan dengan keduanya tanpa merusak kedua belah pihak.

Selain itu, perceraian juga dapat memengaruhi pandangan anak-anak tentang hubungan percintaan dan pernikahan di masa depan. Mereka mungkin mengalami kekhawatiran dan ketidakpastian tentang stabilitas hubungan dan merasa takut untuk terlibat dalam komitmen jangka panjang. 

Pengalaman perceraian orang tua mereka dapat menciptakan keraguan dan kecemasan mengenai kemungkinan kegagalan dalam hubungan yang mereka bangun di kemudian hari.

Dalam menghadapi masa depan yang dipenuhi dengan dampak perceraian, penting bagi anak-anak ini untuk mendapatkan dukungan yang tepat. Komunitas yang responsif, keluarga yang peduli, dan teman-teman yang mendukung dapat memainkan peran penting dalam membantu mereka mengatasi tantangan yang mereka hadapi. 

Mendengarkan mereka dengan empati, memberikan dorongan positif, dan menawarkan bimbingan serta dukungan emosional adalah hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak ini.

Selain dukungan dari lingkungan sekitar, mengajak anak-anak ini untuk berbicara dan berbagi pengalaman mereka juga penting. Memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka dapat membantu mereka mengatasi emosi yang terpendam dan memahami bahwa mereka tidak sendirian dalam perjuangan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun