Alhamdulillah sudah setengah waktu Ramadhan kita lalui. Berpuasa yang waktu mulainya hampir bersamaan yakni setelah Bulan Sya'ban berakhir, bergantung dengan posisi bulan yang dapat disaksikan di wilayah itu, ternyata tidak memiliki kesamaan durasi waktu jika dihitung dengan jam.
Secara normal memang waktu berpuasa yakni dari fajar pertama hingga malam tiba, namun demikian jika kita hitung durasinya dalam jam, setiap wilayah memiliki lama waktu berpuasa yang cukup berbeda.
Nah, kalau posisi bulan menentukan awal Ramadhan, posisi Matahari akan menentukan lamanya waktu berpuasa yang harus kita jalani.
“…𝐦𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐢𝐧𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐡𝐢𝐧𝐠𝐠𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐠𝐢𝐦𝐮 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐮𝐭𝐢𝐡 𝐝𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐲𝐚𝐢𝐭𝐮 𝐟𝐚𝐣𝐚𝐫. 𝐊𝐞𝐦𝐮𝐝𝐢𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐩𝐮𝐫𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐮𝐚𝐬𝐚 𝐢𝐭𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐚𝐢 (𝐝𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠) 𝐦𝐚𝐥𝐚𝐦…” (𝐐𝐒: 𝐀𝐥 𝐁𝐚𝐪𝐚𝐫𝐚𝐡 𝟏𝟖𝟕).
Durasi waktu terlama berpuasa harus dijalani saudara-saudara kita sesama muslim di Eropa, di mana negara Islandia dan Greenland memegang rekor terlama dengan waktu durasi puasa selama 18 jam 12 menit, kemudian disusul oleh Finlandia (17 jam 48 menit), Swedia, dan Skotlandia (masing-masing sekitar 17 jam 39 menit dan 17 jam 21 menit).
Sementara itu durasi waktu tersingkat selama Ramadhan 2023 ini dijalani oleh mereka yang tinggal di wilayah Selandia Baru dan Chile yang hanya terpaut satu menit saja, yakni hanya 12 jam 17 menit dan 12 jam 18 menit saja. Disusul Uruguai, Australia, dan Afrika Selatan, masing -masing 12 jam 26 menit, 12 jam 27 menit, dan 12 jam 30 menit.
Bagaimana dengan Indonesia? Pada Ramadhan tahun 2023 atau 1444 H ini ternyata waktu berpuasanya sekitar 13 jam. Nah, sudah tahu kan sekarang?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H