Mohon tunggu...
Wira R
Wira R Mohon Tunggu... Editor - Belajar menulis

Menulis adalah menuangkan pemikiran didalam sebuah text.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Politik, Agama, dan Negara

22 September 2018   12:51 Diperbarui: 22 September 2018   13:17 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila merupakan satu kesatuan yang majemuk tunggal. Setiap silanya tidak dapat berdiri sendiri, serta antar silanya tidak saling bertentangan. Kesatuan organis Pancasila diibaratkan seperti manusia, yang terdiri dari jasmani-rohani, individu-sosial.

Inilah yang disebut pancasila bersifat hirarki dan berbentuk piramida.

Tiap-tiap piramida memiliki struktur dan susunan yang berbeda ukuran(porsi) pada tiap tingkatannya.

Dan yang paling fundamental merupakan ukuran yang paling mendominasi (besar) dari pada yang lainnya, pondasi tersebut adalah sila ke-1 yaitu "ketuhanan yang maha esa" atau jika diibaratkan dengan kesatuan organis diatas sila pertama merupakan rohani (ruh) yang dapat menghidupkan sila-sila yang lainnya.

Tentunya puncak dari piramid ini adalah sila ke-5 yaitu tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, bisa juga kita sebut sebagai salah satu indikator kesejahteraan.

Semua manusia tentunnya mendambakan suatu negara yang berkeadilan dan sejahtera (puncak pyramid).

Dukungan, bantuan, pengorbanan, dan perjuangan pun diberikan agar apa yang dicita-citakan oleh negara dapat tercapai.

Mulai dari manusia sebagai individu, partai, lembaga-lembaga, organisasi dan juga termasuk kepolisian negara republik indonesia.

Saat ini fenomena politik sangat hangat diperbincangkan menjelang pemilihan kepala negara (pemilu) di tahun 2019 mendatang.

Semua elemen turut andil dalam menentukan nasib negeri ini untuk mencapai puncak pyramid yang di cita-citakan, termasuk juga aspirasi pemikiran-pemikiran mahasiswa.

Dalam sistem presidensial, kedudukan presiden sangat kuat, karena ia merupakan kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun