Melalui akun instagram pribadinya, Christiano Ronaldo membagikan kebahagiaan setelah mencetak empat gol ke gawang Al-Wehda. "Sungguh luar biasa rasanya telah mencetak 4 gol dan mencapai gol liga ke-500 saya dalam kemenangan yang sangat solid oleh tim!💪🏼⚽⚽️⚽️⚽️"
Penyerang sayap berkebangsaan Portugal yang berulang tahun 5 Februari lalu ini berhasil menorehkan rekor 503 gol di level liga. Kesemuanya ia dapatkan ketika membela Sporting Lisbon, Manchester United, Real Madrid, Juventus, dan Al-Nassr. Rinciannya yakni 3 gol di masa awal karirnya bersama Sporting Lisbon, 103 gol selama membela Manchester United, 311 gol selama berkaos Real Madrid, 81 gol bersama Juventus di liga Seri-A Italia, dan 5 gol selama awal tahun 2023 di klub barunya Al-Nassr.
Di usianya yang ke-38, ia seperti hendak mengatakan kepada dunia kalau waktunya belum habis, begitulah setidaknya, meskipun masih menimbulkan perdebatan bila kita ingin membahas apakah ambisi dan pencapaian yang akan diraihnya nanti sepadan dengan pesepakbola profesional lainnya yang berkompetisi di liga elite eropa. Apalagi jika membandingkan dengan Lionel Messi, seteru lamanya ketika masih bermain di Spanyol, yang hingga saat tulisan ini ditulis telah menorehkan 490 gol liga dan masih bermain untuk klub elite eropa, PSG (Paris Saint-Germain).
Amat disayangkan memang jika Ronaldo harus bermain di kompetisi yang notabene di bawah level eropa, meskipun Arab Saudi sempat mengejutkan dunia dengan mengalahkan Argentina di fase grup. Tapi itu ternyata tak cukup, karena tetap menempatkan mereka di klasmen paling akhir Grup C dan kemenangan atas Argentina menjadi satu-satunya sebelum mereka harus angkat kaki dari Piala Dunia.
Oleh karena itu memang masih menjadi perdebatan apakah performa Ronaldo di Al-Nassr masih bisa diperhitungkan. Sejak meninggalkan Manchester United menuju ke Real Madrid memang ia berada di puncak dan energi itu masih terasa ketika ia berseragam Juventus. Namun sejak pindah ke Manchester United penampilannya cenderung angin-anginan dan dirasa tak bisa menyatu dengan permainan tim. Sempat menjadi calon kambing hitam atas penampilan buruk MU, ia akhirnya pergi di masa kepelatihan Erik Ten Hag. Nah, klub yang ia tuju selanjutnya ternyata ada di bawah level sepakbola yang biasa dimainkannya.
Kepindahan Ronaldo ke Al-Nassr sendiri selain karena tawaran gaji yang fantastis yakni sebesar 200 juta euro setahun (sekitar 3,3 triliun rupiah), kemungkinan juga karena kesadaran akan performa yang semakin menurun akibat faktor usia. Permainannya bersama MU musim lalu tak bisa dibilang cemerlang seperti sebelumnya, ada sejumlah tanda kalau kualitas permainannya mengalami penurunan. Terbukti dengan tak dimainkannya ia di beberapa laga terakhir bersama MU oleh Erik Ten Hag.
Meskipun demikian buka Christiano Ronaldo namanya jika menyerah begitu saja. Usaha keras sudah menjadi kebiasaannya sejak masih bersama Sir Alex Ferguson dulu. Bentuk tubuhnya yang masih kecil dikala awal pindah dari Sporting Lisbon dulu berhasil diatasinya dengan menaikkan berat badan dan mengokohkan postur tubuh. Porsi latihannya pun sudah sering dibahas oleh berbagai media karena tambahan program latihan fisik mandiri yang dipandu oleh pelatih pribadi selain dari sesi latihan resmi bersama klub.
Alhasil karena semangat pantang menyerah dan usaha kerasnya walau jauh dari liga eropa, torehan gol itu masih terus ada, dan quattrick di umur 38 tahun kemarin adalah contohnya.
Sumber: penulis sendiri yang sudah melihat performa Ronaldo sejak bergabung bersama Manchester United (2003) dan dari berbagai sumber.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H