Beranikah Banten menjadi lebih baik ?
"Kajian sederhana untuk menguji keberhasilan kebijakan publik"
oleh Rendra Prasetya
Tahun 2025 adalah tahun bersejarah bahwa Provinsi Banten telah melalui ujian pemilihan kepala daerah sebanyak 2 kali pemilihan secara langsung yang melibatkan suara masyarakat di wilayah Banten yaitu di 8 (delapan) kabupaten/kota. Provinsi Banten telah mendapatkan pemimpin baru untuk yang ketiga kalinya. Sesuai hasil keputusan KPU Provinsi Banten bahwa pasangan Andra Soni - Dimyati Natakusumah memperoleh suara terbanyak di pemilihan umum kepala daerah Provinsi Banten tahun 2024.
Penetapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2025 untuk Provinsi Banten telah ditetapkan oleh Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, sehingga praktis pasangan Gubernur Banten dan Wakil Gubernur Banten  akan melaksanakan politik anggaran yang telah disusun oleh pemimpin sebelumnya. Tantangan besarnya adalah bagaimana usaha Gubernur Banten yang baru ini mampu mensinergikan visi misinya ke dalam APBD yang telah disahkan untuk tahun anggaran 2025.
Visi Misi dan janji kampanye yang fenomenal dan menjadi tagline pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah ini adalah Sekolah Gratis. Saya menilai ini adalah janji utopis yang hampir mirip dengan janji Presiden Parabowo Subiyanto yaitu Makanan Bergizi Gratis dimana tengah menjadi diskusi hangat akan kesiapan anggaran untuk membiayai program unggulan pada pemerintahan Prabowo Subianto.
Sekolah Gratis yang menjadi isu utama dalam janji Kampanye Andra -Dimyati ini pun menjadi tantangan tersendiri apalagi jika dikaitkan dengan dukungan anggaran pada APBD Banten selama 5 tahun kedepan. Dimana untuk anggaran tahun 2025 mendatang sepertinya Andra-Soni harus mensinergikan bagaimana alokasi anggaran APBD Banten mampu merealisasikan janji kampanyenya.
Kebijakan Sekolah Gratis, mampukah ?
Seperti kita ketahui bahwa janji kampanye ini merupakan tagline utama pasangan Andra-Dimyati ini yang ternyata mendapat sambutan hangat warga masyarakat Banten ini. Kemenangan Andra-Dimyati tidak terlepas dari pilihan tagline yang sangat menjadi sorotan hampir seluruh masyarakat Banten. Sektor pendidikan di Banten memang masih mengalami kendala, bahwa masih terdapat angka putus sekolah di masyarakat Banten salah satunya adalah biaya sekolah yang tinggi sehingga tak terjangkau oleh sebagian besar masyarakat Banten.
Kebijakan Sekolah Gratis ini akan menjadi harapan baru bagi masyarakat Banten, maka hal ini menjadi semakin 'sexy dan top of mind' sebagian besar perhatian masyarakat Banten. Biaya sekolah yang mahal bukan hanya menyebabkan masyarakat kelas bawah tak mampu dibela oleh pemerintah provinsi Banten. Alasan klasik atas biaya sekolah yang mahal sedangkan pendpatan per kapita masyarakat Banten masih rata-rata UMP atau Upah Minimum Provinsi yang sudah di sahkan oleh Gubernur Banten pekan silam.
Hal menarik akan terjadi jika dukungan anggaran pendidikan pada APBD Banten ternyata tak mencukupi untuk mensubsidi biaya sekolah. Masyarakat otomatis akan menagih janji yang telah terucap di panggung-panggung kampanye Pilkada lalu. Apakah ini akan terealisir.? Disinilah diperkirakan akan menjadi pemikiran serius pemerintahan Andra-Dimyati dimana persoalan Sekolah Gratis sudah mejadi isu utama di masyarakat baik yang memilih pasangan Andra-Dimyati ataupun yang tidak. Karena sejatinya kemenangan Andra-Dimyati adalah kemenangan rakyat yang berharap besar bahwa SEKOLAH GRATIS akan benar-benar ditepati oleh pemerintah provinsi kelak.
Dari janji kemudian akan menjadi kebijakan utama, saya yakin bahwa program Sekolah Gratis akan mengubah Renstra dan Renja yang wajib disusun oleh seluruh OPD yang ada di Pemprov Banten untuk 5 tahun kedepan. Bahkan akan ada struktur organisasi yang baru sehubungan dengan dibentuknya kementrian dan badan baru di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kebijakan Sekolah Gratis akan diberlakukan dan sesegera mungkin dibuat aturan teknis dan OPD mana saja yang akan mendukung program Sekolah Gratis ini,
Dukungan Anggaran untuk Kebijakan Sekolah Gratis
Saya rasa akan ada terobosan dan inovasi yang dihasilkan guna mendukung program unggulan pasangan Andra-Dimyati, karena pasangan ini merupakan pasangan yang didukung partai yang bersatu untuk Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto. Kedekatan Andra Soni yang notabene adalah kader Partai Gerindra pimpinan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini akan memudahkan koordinasi antara pusat dan daerah. Apalagi dalam buku "Paradoks Indonesia" yang ditulis Prabowo Subianto sempat menyinggung pentingnya akses mudah bagi masyarakat di sektor Pendidikan di wilayah provinsi Banten.
Gubernur terpilih nanti wajib 'gaspol' untuk merealisasikan janji dan kampanye politik untuk merumuskan kebijakan teknis, baik itubmengenai sarana dan prasarana infrastruktur dan dukungan struktural antaran Pemerintah Pusat dan pemerintah Provinsi Banten. Hal yang terpenting adalah dukungan Anggaran pada APBD Banten untuk lima tahun kedepan. Praktis pasangan Andra - Soni hanya akan efektif merencanakan hanya dalam 3 tahun saja. Selebihnya biasanya untuk mempersiapkan peilkada 5 (lima)tahun mendatang.
Perubahan Anggaran adalah hal yang merupakan keniscayaan dan harus dilakukan oleh pasangan terpilih ini. Apa sebab.? bahwa program Sekolah Gratis ini sebenarnya telah hadir melalui anggaran BOS dan BOSDa, sehingga apakah akan ditujukan pada sekolah swasta atau sekolah Negeri atau untuk keduanya. Dukungan anggaran adalah hal sangat penting, bagaimana konsep subsidinya.? Dan bagaimana untuk menjelaskan bahwa program sekolah gratis ini adalah program utopis yang akan menolog gizi anak sekaligus mental anak, guna mengarungi kehidupan kedepan yang lebih baik.