Mohon tunggu...
Rendra Manaba
Rendra Manaba Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat Kreatifitas

bermain dengan rasa yang sama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tragedi 444; Pasar Higienis Sentral Kota Kendari Terbakar atau Dibakar

6 April 2014   12:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Api yang membakar pasar higienis sentral Kota Kendari

Pada hari Jumat tanggal 04 April 2014 untuk ke 3 kalinya, kembali terjadi tragedi yang membumi hanguskan pasar tradisional yang merupakan pasar pertama di Kota Kendari. Pasar Sentral Kota dikenal sebagai pusat perdagangan dan jantung perekonomian Warga Kota Kendari sejak zaman penjajahan Belanda, hingga kini pasar tersebut masih aktif serta menjadi tempat mengais rejeki bagi para pedagang yang sudah turun temurun mewariskan anak cucu mereka kios dan warung sebagai harta paling berharga yang dijadikan tempat bekerja danberusaha demi kelangsungan hidup.

Api telah meratakan seluruh kios dan warung

Kebakaran yang meratakan pasar higienis sentral Kota Kendari hingga sejajar dengan tanah merupakan tempat relokasi sementara bagi para pedagang. Karena tempat sebenarnya yang hanya berjarak ±10 meter dari tempat relokasi, sementara proses peremajaan oleh Pemerintah Kota Kendari. Bangunan pasar yang baru saja selesai dikerjakan dan sekarang begitu megah dan mewah bukan lagi menjadi pasar tradisional melainkan pasar modern yang ada di Kota Kendari.Jika dilihat bangunannya mirip dengan mal atau plaza yang ada di kota-kota besar di Indonesia.

Bangunan baru pasar sentral Kendari

Sekitar pukul 8 malam sebelum peristiwa nangas itu terjadi, sempat terjadi pemadaman listrik ±10 menit. Selang berapa lama kemudian setelah listrik kembali menyala terjadilah kebakaran yang begitu cepat merambat ke kios-kios dan warung-warung ada dilokasi tersebut. Hanya dengan waktu ±10 menit api membentuk formasi letter huruf C dan sekitar 20 menit kemudian pasar higienis sentral Kota Kendari sudah rata dengan tanah oleh api yang menari-nari bagaikan sebuah pertunjukan tarian dipanggung besar dan luas.

Anehnya dari kejadian itu, api yang merambat dengan cepat berlari saling kejar-kejaran ditanah dan ditempat yang berbeda-beda, bukan karena hembusan angin atau kabel listrik yang terbentang dilokasi pasar yang membumi hanguskan kios-kios dan warung-warung, melainkan api yang ada merambat lewat bawah atau jalan-jalan yang ada. Menurut saudara Ruslan Ketua KPPS (Kerukunan Pedagang Pasar Sentral Kendari), tiba-tiba saja api muncul di 4 titik yang berbeda dan merupakan akses masuk ke dalam pasar higienis sentral Kota Kendari, sehingga para pedagang dan warga sekitar yang setiap harinya meronda malam tidak sempat menyelamatkan kios-kios dan warung-warung yang ada di dalam karena api menutup semua akses masuk.

Lanjut Ketua KPPS mengatakan; Jika melihat kronologis kebakaran kami beranggapan ini adalah tindakan sabotase yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu dan sangat berhubungan dengan rencana pemindahan para pedagang dari tempat relokasi ke tempat bangunan baru hasil karya Pemerintah Kota Kendari. Begitu juga kata para pedagang yang sebelum kejadian telah berada dilokasi pasar. Kami sangat sedih dan terpukul dengan tragedi kebakaran yang berulang kali hingga ke 3 kalinya terjadi dilokasi yang sama. Padahal sistem keamanan yang dibuat dan disepakati bersama untuk menjaga pasar kami agar tidak lagi terjadi kebakaran sudah sesuai dengan prosedur yang di sosialisasi Pemerintah dan beberapa Lembaga/Organisasi yang begitu vokal berbicara tentang pasar dan pedagang yang ada di Kota Kendari, ucap Yusriadi pedagang pakaian.

Warga & Pedagang serta beberapa barang yang sempat diselamatkan

Dan lebih menganaskan lagi bagi para pedagang yang memiliki kios dan warung yang posisinya berada di dalam pasar, sudah tidak bisa lagi menyelamatkan barang dagangan, semuanya hangus terbakar. Para pedagang hanya dapat menyelamatkan ¼ barang dagangan yang berlokasi diluar atau dipinggir jalan raya. Sungguh ironis tragedi tersebut, dimana pada saat terjadi kebakaran pihak pemadam kebakaran sangat lambat dan tanggap untuk cepat bertindak setelah warga dan pedagang menghubungi serta menginformasikan bahwa telah terjadi kebakaran pasar higienis sentral Kota Kendari. Mobil pemadam kebakaran berada dilokasi pasar setelah 15 menit kebakaran berlangsung dan hampir semua kios dan warung sudah hangus terbakar dan rata dengan tanah. Karena keterlambatan mobil pemadam kebakaran datang, akhirnya warga dan pedagang berinisiatif sendiri memesan air tower untuk berperan sebagai pemadam kebakaran. Dengan 3 mobil open cup yang memuat tower berisikan air berukuran 1000 liter yang biasanya di pesan untuk kebutuhan minum, mandi dan memasak. Semprotan air tower tidak dapat meredam api yang semakin membesar dan menyebar hingga ke seluruh lokasi pasar.

Air tower menjadi pemadam kebakaran

Bentuk kekecewaan dari warga sekitar dan para pedagang pasar higienis sentral Kota Kendari terhadap pemadam kebakaran sewaktu tiba dilokasi kebakaran, menyebabkan petugas pemadam kebakaran menjadi korban penganiayaan dengan di lempari batu, botol dan balok kayu sisa kebakaran. Untungnya emosi dan kekecewaan itu mudah di redam dengan jaminan akan meredamkan dan memadamkan api yang membakar pasar mereka. Tindakan dari warga sekitar dan para pedagang terhadap petugas pemadam kebakaran adalah tindakan anarkis dan tidak etis, namun tindakan itu dapat dipahami oleh petugas pemadam kebakaran yang bekerja sesuai dengan SOP yang ada. Pastinya seluruh petugas pemadam kebakaran bekerja profesional selalu siap, sigap dan tanggap serta bergerak cepat setiap ada laporan kebakaran kapanpun dan dimanapun tempat kejadian perkara, begitu juga dengan pihak kepolisian yang selalu siap melayani dan profesional dalam bekerja untuk masyarakat dan negara.

Mobil pemadam kebakaran masuk ke lokasi kebakaran

Watercanon milik kepolisian beraksi memadamkan api

Selain pengusaha air tower dan mobil pemadam kebakaran yang berada dilokasi kebakaran, juga ada mobil water canon anti huru hara dari kepolisian yang berusaha keras hingga pukul 23.00 Wita berhasil memadamkan api . Pada saat kebakaran berlangsung telah menimbulkan kemacetan dibeberapa ruas jalan hingga ±3 km dari lokasi kebakaran, dari Lapangan Benu-Benua hingga di Kota Lama Kendari. Asap dari kebakaran pasar higienis sentral Kota Kendari yang membumbung tinggi membuat sebagian warga Kota Kendari mendatangi lokasi tersebut untuk melihat secara langsung dan lebih dekat sebuah tragedi tanggal 4 bulan 4 tahun 2014.Apakah pasar higienis sentral Kota Kendari terbakar atau dibakar. Ini akan menjadi pertanyaan besar dan tugas bagi pihak yang terkait untuk menangani kasus kebakaran tersebut. Semoga bisa menghasilkan jawaban yang benar agar hukum dapat ditegakkan secara adil sehingga semua dapat menerima dengan ikhlas dan bijaksana.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun