Mohon tunggu...
Rendra Manaba
Rendra Manaba Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat Kreatifitas

bermain dengan rasa yang sama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Adham Membuat Pasir Pantai Berbicara

22 Mei 2015   23:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:42 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_384980" align="aligncenter" width="545" caption="Ini Adham"][/caption]

Adham adalah orang yang sederhana apa adanya, santai dan sosok pendiam yang jarang berbicara. Ia lebih banyak berbicara dan berpesan lewat karya, dan sekali berkarya dengan imajinasi liar yang melintasi alam atas dan bawah sadarnya dengan bermain pasir-pasiran. Setiap menghasilkan karya seni, pastinya langsung mendapat decak kagum dan sanjungan pada setiap orang yang melihat mahakarya kreatifitasnya, yaitu seni kriya pasir. Ia mendapat inspirasi setelah melihat banyaknya sisa-sisa bahan tugas membuat maket yang berserakan dikamar kos yang hanya berukuran 3 x 3 meter. Akhirnya Ia mencoba bereksperimen memadukan sisa-sisa bahan dari tugas kampus dengan pasir yang dibawa dari kampung halamannya.

Terkadang Adham menjadi pendamping bagi para mahasiswa Fakultas Teknik UHO dalam praktek mendesain dan membuat maket serta menemani para dosen untuk melaksanakan proyek arsitektur. Setelah mencoba dan bereksperimen, Adham baru menyadari bahwa pasir ternyata bisa juga berbicara lewat sebuah lukisan, gambar, testimoni, logo, plakat, gerabah dan lain-lain yang terbuat dari pasir. Bukan lagi hanya sekedar pasir berbisik seperti judul film Indonesia. Akhirnya kriya pasir menjadi salah satu kreatifitas rutin yang dilakukan untuk lebih berkarya menggali potensi dan talenta mewujudkan segala ide yang melintas di hati serta pikirannya. Kini Adham telah memberi cap pada produk kriya pasirnya dengan nama Adham Art (AA).

[caption id="attachment_384985" align="aligncenter" width="545" caption="Kendari City Branding Foto by https://www.facebook.com/Surabaya.USConsulate"]

14323096681897707758
14323096681897707758
[/caption]

Kriya pasir Adham Art menjadi sebuah materi promo dan aplikasi logo dibeberapa instansi baik pemerintah maupun swasta. AA juga menjadi sebuah cenderamata dan hadiah untuk setiap kegiatan baik berbentuk meeting, incentive, convention dan exchibition serta telah dipamerkan dibeberapa event berskala lokal, nasional dan internasional. Diantaranya Kendari Expo, Hallo Sultra, KKFest,  Kongres Kebudayaan Pemuda Indonesia, Seminar Nasional Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan IPTEK, Roadshow Malang Film Festival dan Pasar Malam KBRI di Belanda serta beberapa turis asing yang telah memiliki kriya pasir AA dari Australia, Amerika Serikat, Jepang, Cina dan para imigran dari Iran dan Iraq.

[caption id="attachment_384984" align="aligncenter" width="560" caption="Plakat Pemimpin Kreatif"]

1432309371641604811
1432309371641604811
[/caption]

Kriya pasir Adham Art kini menjadi plakat penganugerahan Pemimpin Kreatif. SebuahAward dari Kendari Kreatif yang diberikan kepada Tokoh dan Pemimpin, baik lokal maupun nasional yang kreatif dan inovatif dengan mahakarya yang bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi solusi kehidupan. Bahan baku pasir yang diolah oleh Adham bersumber dari beberapa pantai yang ada di Sulawesi Tenggara, antara lain Pantai Nambo dan Kessilampe Kota Kendari, Pantai Toronipa dan Batugong Kabupaten Konawe, Pantai Taipa Kabupaten Konawe Utara, Pantai Lasiwa dan Membuku Kabupaten Buton Utara, Pantai Nirwana Kota Bau-Bau dan Pantai Tomia Kabupaten Wakatobi.

Yang menjadi khas dari kriya pasir AA adalah bercirikan seni dan budaya nusantara, serta memberi pesan dan kesan untuk berkehidupan sosial dan bermakna rohani. Mimpi Adham yang belum terwujudkan hingga kini adalah diselenggarakannya sebuaheventyang memamerkan seluruh karya seni dari Adham Art. Yaitu kriya pasir, kriya sampah, lukisan kanvas, maket dandesignarsitektur ruang publik kreatif sebagai wujud the power of Indonesian.

dayakanindonesia

#dayakanindonesia


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun