Mohon tunggu...
Rendra Manaba
Rendra Manaba Mohon Tunggu... Konsultan - Pegiat Kreatifitas

bermain dengan rasa yang sama

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sudarmanto Saeka: Knowledge is Power

6 April 2016   01:18 Diperbarui: 6 April 2016   23:17 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="SUDARMANTO SAEKA, SE., MSi"][/caption]Sudarmanto Saeka adalah seorang intelektual muda Kota Kendari. Kurang lebih satu dekade, beliau menghabiskan waktunya belajar di kota Makassar. Lahir di Kota Kendari 12 Agustus 1977 dari pasangan H. Saeka Latiho dan Hj. Muhaniah Hasyim. Ayahnya, H. Saeka Latiho adalah seorang guru Aljabar di SMP Negeri 2 kota kendari, ibunya H. Muhaniah Hasyim, seorang Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulawesi Tenggara. Kedua orang tuanya dikenal sebagai sosok sederhana dan religius. Karakter Pribadi Sudarmanto yang bertanggungjawab dalam mengemban amanah merupakan warisan karakter dari kedua orangtuanya.

Sudarmanto kecil adalah seorang siswa SD Inpres Benu-Benua. Kebiasaanya sepulang sekolah selain bermain bersama anak-anak seusianya, juga mengisi waktu dengan berjualan es dan mencuci mobil “pete-pete” di pinggir kali sebelah lapangan Benu-Benua. Setamat SD, Sudarmanto remaja merantau ke Kota Makassar dan bersekolah di Pondok Pesantren Modern IMMIM (Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muttahidah). Di bangku kuliah jurusan ilmu manajemen, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar. Ia juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan. Selanjutnya, pada usia 32 tahun, menempuh kuliah S2 di Universitas Haluoleo Kendari dengan jurusan yang sama, Ilmu Manajemen.

Karirnya di dunia pendidikan dimulai ketika menjadi staff dan pengajar di SMA Satria dan STIE 66 Kendari. Tugas mulia ini dilakukannya untuk membantu perjuangan ayahnya. Sudarmanto diangkat menjadi Sekretaris Jurusan Manajemen di STIE 66, lalu pada tahun 2002 dipercaya menjadi Wakil Kepala Sekolah SMA Satria. Dan pada umur 28 tahun, dipercaya menjadi Ketua STIE 66 dan sekaligus menjadi Dosen Luar Biasa di AMIK Catur Sakti Kendari. Dibawah tangan dinginnya STIE 66 menjadi kampus yang pro dengan pengembangan ekonomi kreatif.

Merasa dunia pendidikan belum mendapat perhatian khusus dari pemerintah, disamping pengabdiannya pada pendidikan secara pribadi juga belum maksimal dalam mencipta masyarakat yang cerdas. Pendidikan yang diperjuangkannya juga belum merata, adil dan menjadi solusi bagi kesejahteraan masyarakat. 

Sudarmanto di usia yang cukup matang pada tahun 2014, ia terjun ke dunia politik. Beliau dipercaya mengemban amanah rakyat, menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebanyak 400 pelajar berprestasi dan kurang mampu setingkat SMA, S1, S2 dan S3. Ia perjuangkan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan.

Menjelang usianya ke 40 tahun, kini Sudarmanto dinilai sebagai pejabat publik yang merakyat. Banyak yang menanti jabatan apa lagi yang akan dititipkan padanya untuk mewujudkan mimpinya agar masyarakat Kendari menjadi manusia Kota yang cerdas dan berwawasan global serta memperjuangkan keadilan bagi warga masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun