Setiap hari Jumat dimulai pukul 20.00 wita – selesai menjadi agenda rutin mingguan dari Kendari Kreatif (KK) dalam upaya membuka kran pemikiran, ide, imajinasi dan tindakan nyata untuk mengembangkan Ekonomi Kreatif di Kota Kendari - Sulawesi Tenggara. Aktifitas ini merupakan ajang silaturahmi dan diskusi bersama Komunitas Kreatif, Pengiat Kreatifitas dan Pelaku Industri Kreatif.
Kendari Kreatif (KK) telah mencaplok hari Jumat malam sebagai program mingguan dengan menamakannya Jumatan KK. Jumatan juga adalah upaya KK untuk membangun instrumen dalam usaha menaikkan kualitas kerja dan karya dari seluruh komponen yang ada di KK, utamanya bagi personal dan komunitas agar dapat menguasai public speaking, dimanadalam tubuh KK beranggotakan tidak hanya para kreator muda, insan kreatif dan mahasiswa yang sudah melahirkan beberapa karya, tapi adapula anak-anak jalanan, pengamen dan yatim piatu yang putus sekolah.
KK akan terus menghidupkan program rutin mingguan itu, guna mengembalikan ruang-ruang publik seperti warkop, galeri, taman kota dan kota tua sebagai ranah bertukar pemikiran, pemahaman, pengetahuan dan ruang-ruang dalam membangun khazanah intelektual masyarakat kreatif. Acara Jumatan terbuka secara umum, siapa saja boleh mengikuti dan ikut mempersentasekan ide dan imajinasinya untuk di diskusikan bersama agar dapat di aplikasikan serta saling sharing melihat kondisi masyarakat dan tren yang lagi up to date.
Sementara ditempat yang berbeda via line phone Riqar Manaba menjelaskan bahwa “Hari Jumat adalah hari baik untuk beribadah, olehnya itu Jumatan KK adalah cara kami untuk IBADAH KREATIFITAS dengan bersilaturahmi dan berdiskusi positif mewujudkan ide dan imajinasi yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa agar dapat di aplikasikan ke masyarakat. Rangkuman dari setiap Jumatan akan dibuatkan kesimpulan menjadi sebuah formula membuat program kreatif bulanan, triwulan, semesteran dan program tahunan” Tangkas Riqar.
Berawal dari pertemuan demi pertemuan dan diskusi demi diskusi hanya antar komunitas, kreator serta pengusaha muda lokal. Kini acara Jumatan KK sudah dihadiri oleh beberapa tokoh nasional seperti Abdullah Mansuri - Ketua Umum IKAPPI (Ikatan Pedagang Pasar Indonesia), Yusran Darmawan – Penulis Kompasianer of the Year 2013 dan Dosen IPB (Institut Pertanian Bogor), Tita Larasati - Sekjen BCCF dan Dosen ITB (Institut Teknologi Bandung), Ivonne Kristiani – Sekjen Wikimedia Indonesia (promo CMS Ford Foundation) dan Ahmad Sofian – Penulis Pontianak Heritage.
Jumat malam, 31 Oktober 2014 acara Jumatan berlangsung di Kopi KK dengan kehadiran tamu dari Disparekraf Prov. Sultra yaitu Kamaruddin Sekretaris Dinas dan Ammarie Kabag Perencanaan beserta jajarannya dan Pemerintah Pusat Republik Indonesia yaitu Kementerian Pariwisata diantaranya Indra Nitua, Julia, Agus Ramdan, Nuriadin serta rombongan dari Kementerian Keuangan - Dja Kemenkeu yaitu Susilawati Nasir, Roma Uliartha, Sri Astutiningsih, Susi Suvereni, Muhyar dan Asep Syaiful. Silaturahmi dan diskusi bersama terasa sangat mengasikkan membuat suasana kekeluargaan terbangun alamiah, santai apa adanya dengan sajian kopi khas sulawesi dan kuliner lokal yang dijual di emperan jalan namun melahirkan diskusi berbobot dan berkualitas serta dihibur dengan live perform KKcoustic dengan penampilan musik reggae.
Kehadiran jajaran Pemerintah Pusat tersebut dalam rangka monitoring dan evaluasi sebagai bentuk tindaklanjut hasil kegiatan Workshop dan Bimtek Pengembangan Desain Produk dan Kemasan yang telah dilaksanakan di Kota Kendari. Selain itu para rombongan dari Jakarta ingin melihat dan ikut merasakan langsung kondisi dari para Komunitas Kreatif dalam bekerja dan berkarya nyata. Jumatan KK malam itu membentuk interaksi dengan perkenalan komunitas dan pelaku industri kreatif di Sulawesi Tenggara, begitu juga para tamu pusat memperkenalkan diri kepada hadirin yang ada dan saling tanya jawab serta terjadi komunikasi dua arah, yang disiarkan di M’Radio Kendari 105,8 FM.
Yang menarik dari Jumatan kali ini karena adanya perbincangan tentang Ekonomi Kreatif Indonesia oleh Pemerintah RI yang baru ini, setelah dihapusnya Kementerian yang membidangi Ekonomi Kreatif dalam susunan Kabinet Kerja dan telah di umumkan serta dilantik oleh Presiden Jokowi. Padahal kontribusi PDB dari Ekonomi Kreatif berdasarkan perhitungan Badan Pusat Statistik, nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 641,8 triliun pada tahun 2013 dengan pertumbuhan sekitar 5,76%, di atas pertumbuhan sektor listrik, gas, dan air bersih; pertambangan dan penggalian; pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan; jasa-jasa; dan industri pengolahan. Pertumbuhan PDB industri kreatif juga di atas pertumbuhan PDB nasional.
Sementara ditempat yang sama Julia - Kasubdit Desain Produk dan Kemasan mengatakan “Sosialisasi Buku Cetak Biru Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 sementara berjalan, berharap Kota Kendari juga menjadi tempat sosialisasi RPJP tersebut. Itu akan menjadi regulasi yang akan kita kerjakan bersama-sama”. Begitu juga Kementerian Keuangan akan selalu mendukung program-program Ekonomi Kreatif Indonesia demi pembangunan NKRI. Sedangkan Roma Uliartha memberikan masukan ide kreatif pada sektor seni pertunjukan “buat Komunitas yang ada di KK untuk selalu berkolaborasi menampilkan karya dan talenta yang dimiliki agar menghasilkan mahakarya”. Semoga saja Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla tidak menganggap ekokraf sebagai bidang yang kurang penting atau kalah penting dibandingkan dengan bidang lainnya, tetapi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia hasil pilihan langsung rakyat Indonesia itu menepati janji kampanyenya dan berkomitmen akan serius memajukan Ekonomi Kreatif Indonesia.
dayakanindonesia
#dayakanindonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H