Mohon tunggu...
Rendra Kharisma
Rendra Kharisma Mohon Tunggu... wiraswasta -

Menyelami alam berpikirnya Indonesia untuk Cinta dan Revolusi. twitt: @Rendra_Kharisma

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Catatan Senja di Balik Kerudung Bunda

23 Juli 2012   22:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:42 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik kerudungmu bunda aku melihat senja yang dahulu selalu kau ceritakan ceria,
yang dahulu selalu tunjukkan dengan telunjukmu dan matamu yang gemas menatapku.

Aku juga melihat langit yang tegak tanpa tiang,
yang dahulu pernah kau bisikkan padaku,"itulah keajaiban alam untuk kita manusia."


Aku mencatatnya dalam hati, akal tak bisa menjangkau percakapanmu
lalu aku pun menempuh pagi hanya untuk membuktikan bisikkanmu.
Kini aku kembali dan mencatat saat senja yg birunya selaras dengan kerudungmu.

Aku mencatat iblis iblis kota yang sudah mengurung ke pelosok bumi,setan setan peradaban yang sudah terbangun di setiap sudut kota
dan tiang tiang  tegak menjangkau langit yang masih perawan.
Saat orang orang kaya membeli pengetahuan dan si miskin menjual kebodohannya.
Saat keajaiban alam adalah kemurkaannya yang menghukum manusia.
Saat kerudung wanita seperti mayonaise,
hanya pelapis rasa dari dogma agama.

Lalu aku pun teringat ceritamu kalau bumi itu sudah tua
dan penghuninya mau binasa.
Hingga aku harus bersembunyi di balik kerudungmu.
Tapi setelah senja dari perjalanan menempuh pagi,
aku mengetahui bahwa ceritamu itu sudah lalu.
Karena kini aku datang dan menceritakan padamu kembali tentang langit senja yang ceria dan tegak tanpa tiang.

Sampai aku mendekat di kerudung mu dan menyalami mukau berbisik pada ku tentang nur Ilahi.
Akhirnya aku pun bertanya kepada mu,
"Kenapa aku bisa melhat nur Itu di depan kerudungmu Bunda?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun