Mohon tunggu...
rendra kompasiana
rendra kompasiana Mohon Tunggu... -

Aku lahir dari kerdilnya impian impian harap teori kebutuhan, juga topeng kemunafikan diatas altar kesucian. wajah serta telingaku tebal setebal dinding pemisah antara aku dan kaum yang berjubah. sebab wajah dan telingaku telah melekat kuat bercampur pada keras hati jalang. ============== by. RendraNesyaRaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Berkerudung Jingga (#2)

30 September 2010   22:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:49 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lelah menanamkan benih arti, jika pengertian tak mampu lagi kau tafsirkan sendiri! menalar saja tak cukup, jika hati masih terbalut kafan metafisika ciptaanmu sendiri. mungkin nanti kau tenggelam lagi, ketika sejatinya kau mampu berenang ketepi. sudahlah nona, aku kini benar benar lelah memberi arti! Atas dasar silaturahmi, toleransi, sikap peduli, kotoran sapi, or bla..bla..bla......!@#%$^%*& ah, sudahlah apa peduliku... lakukan saja sesukamu, seenak udelmu, selebar langkahmu, sepahit getir inginmu... kerja cerdas tak hanya kerja keras, meski tak akan pernah tercipta kerja cerdas tanpa kerja keras! Hei, nona... Masih kusimpan secuil keyakinan tentangmu; bahwa Sang gadis berkerudung jingga tak sedang bermain dalam permainan picik manipulasi rasa. ============ RendraNesyaRaya ============

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun