Mohon tunggu...
rendra kompasiana
rendra kompasiana Mohon Tunggu... -

Aku lahir dari kerdilnya impian impian harap teori kebutuhan, juga topeng kemunafikan diatas altar kesucian. wajah serta telingaku tebal setebal dinding pemisah antara aku dan kaum yang berjubah. sebab wajah dan telingaku telah melekat kuat bercampur pada keras hati jalang. ============== by. RendraNesyaRaya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Berkerudung Jingga (#1)

30 September 2010   21:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:49 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tadi malam aku berbincang tentang seisi kehidupan bersama Gadis Kerudung Jingga yang bersandar penat dipundakku. Bagai riak di kerongkongan malam... ada yang meneduhkan, ada yang tak mengerti,ada pula yang melolong kegirangan. sedangkan aku ; berada diantara kaum pemerasa yang haus tulus senyum nona. Sudahlah nona, tak usah lagi kau menghitung masa silam bersama seragam kebanggaan diantara wajah wajah wajah  kolong warisan bangsawan. Cengkeram saja guratan nasib yang menghimpit. sebab, meski pahit setidaknya kau bukan kisah dongeng yang terapit. ============== Rendra nesya Raya ==============

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun