Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah seseorang yang mampu mengenali apa yang dimilikinya, apa kekuatannya, yang bisa dikelola semaksimal mungkin sehingga sumber daya yang dimiliki tersebut dapat berdaya maksimal dalam menunjang setiap kegiatan maupun program pembelajaran untuk mendukung visi dan misi sekolah yang telah direncanakan. Dalam proses pengelolaan sumber daya ini dapat kita lihat dari tujuh aspek kekuatan modal yang telah dimiliki yaitu modal manusia, modal fisik, modal lingkungan/alam, modal politik, modal agama dan budaya, modal finansial, serta modal sosial.
Dari tujuh aspek kekuatan yang harus kita pahami maka kita akan bisa mengimplementasikannya baik di lingkungan kelas tempat kita mengajar, sekolah tempat kita bekerja, dan masyarakat tempat kita bersosialisasi di lingkungan sekitar sekolah tempat kita bekerja. Mengapa harus memahami hal tersebut? karena dengan melihat potensi/kekuatan maka kita dapat memetakan sebuah program sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya.
Implementasi pengelolaan sumber daya di kelas yang saya terapkan dilihat dari tujuh aspek kekuatan
- Modal manusia
Keberagaman murid di dalam suatu kelas menjadi hal yang harus kita lihat menjadi sebuah kekuatan. Mengapa demikian? Dengan keberagaman tersebut maka bisa kita temukan berbagai potensi yang dimiliki oleh setiap murid-murid tersebut. Di kelas yang saya ajar ada 10 (sepuluh) murid dengan 10 karakter yang berbeda ada yang senang dalam pelajaran matematika, ada yang senang dalam olahraga, ada yang senang dalam kesenian, ada yang senang dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada yang mampu dalam menulis, ada kemampuan dalam menulis aksara sunda, dan beragam kompetensi lainnya yang apabila digali akan menjadi unsur kekuatan yang dimiliki kelas
- Modal fisik
Ruangan Kelas yang sudah sesuai ketentuan ukuran, meja murid, kursi murid, buku-buku pelajaran, papan tulis, foto presiden dan wakil presiden, lambang negara, peta, meja guru, kursi guru, sapu, lap pel, serta jam adalah kekuatan sebagai media pembelajaran yang ada di dalam ruangan kelas. Adanya proyektor, laptop, speaker yang dimiliki sekolah menjadi bagian dari yang saya manfaatkan dalam proses pembelajaran. Ruang perpustakaan, lapangan, ruang kantor, ruang uks menjadi bagian yang bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran Â
- Modal lingkungan/alam
Luasnya sekolah tempat saya bekerja menyediakan ruang-ruang kosong untuk bisa dijadikan kebun sebagai pemanfaatan sumber daya alam sekitar seperti pemanfaatan tanah sebagai media tanam, air, udara sebagai media penyerbukan alami tumbuhan, daun-daun yang berguguran sebagai mulsa alami . Semua itu bisa dimanfaatkan sebagai kekuatan dalam proses pembelajaran
- Modal politik
Keyakinan kelas yang diterapkan pada lingkungan kelas merupakan hal kewenangan yang ditentukan oleh guru kelas dan murid-muridnya sehingga dengan kewenangan tersebut bisa menjadi kekuatan untuk dilakukan oleh guru, murid, dan orang tua/wali murid tersebut sehingga dapat menunjang kesuksesan dalam setiap proses pembelajaran yang diharapkan
- Modal agama dan budaya
Mayoritas agama di kelas yang saya ampu adalah Islam, ini pun bisa menjadi kekuatan yang bisa dimanfaatkan sebagai modal dalam pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti, serta sebagai pembiasaan penerapan budaya positif kelas yang dikaitkan dengan peraturan agama
- Modal finansial
Dalam hal keuangan yang tentu saja akan berpusat pada Bantuan Operasional sekolah (BOS) yang dikoordinasikan dengan bendahara dan kepala sekolah untuk menganggarkan keperluan kelas sesuai peraturan yang memperbolehkan belanja dari dana BOS
- Modal sosial
Kerjasama dengan komite kelas. Komite kelas dibentuk dengan tujuan untuk merekatkan tali silaturahim antara guru dan orang tua murid, orang tua murid dengan orang tua murid sehingga terjalin komunikasi dua arah agar terwujud sebuah program terhadap pembentukan karakter baik bagi murid.