1. Dalam film Pengkhianatan G30S/PKI, pihak PKI tidak digambarkan sebagai gerakan bawah tanah. Mereka (waktu itu) adalah partai politik yang sah, bahkan beberapa anggotanya duduk di pemerintahan. Sedangkan dalam film 3Â (Alif Lam Mim) pihak antagonisnya digambarkan begitu klandestin, misterius, dan penuh teka-teki. Justru kemisteriusan inilah yang membuat 3Â (Alif Lam Mim) menjadi abnormal di antara sinema-sinema di Indonesia.
2. Dalam film Pengkhianatan G30S/PKI, komunis memfitnah pihak militer dengan hembusan isu Dewan Jenderal sebagai jembatan menuju kudeta. Sedangkan di film 3 (Alif Lam Mim) pihak ateis menghembuskan fitnah kepada kelompok agama sebagai pembuka jalan menuju usaha makar.
Itulah pandangan makro saya terhadap film 3Â (Alif Lam Mim). Sedangkan jika dilihat secara lebih mikro, film ini sebenarnya hanya ingin mengingatkan kita bahwa "perang" antara kelompok agama (yang dianggap radikal) dengan aparat negara (plus sebagian masyarakat) sejatinya ulah adu domba sebuah "kekuatan tersembunyi". Siapakah "kekuatan tersembunyi" itu? Mungkinkah nama tokoh antagonis "Kolonel Mason" adalah plesetan dari kelompok pemuja iblis "Freemason"? Who knows?
Â
rendra_11102015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H