Meningkatnya angka kejadian gagal ginjal akut pada anak-anak Indonesia bagaikan mimpi buruk yang menjadi kenyataan. Kehidupan dan masa depan ratusan anak-anak direnggut, meninggalkan luka mendalam pada keluarga dan negara. Di tengah rasa takut dan cemas, muncul berbagai pertanyaan: Apa penyebabnya? Bagaimana kita bisa mencegah? dan yang paling penting, bagaimana kita bisa melindungi anak-anak kita dari ancaman tersebut?
Gagal ginjal akut adalah gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) merupakan suatu kondisi terjadinya penurunan fungsi ginjal ditandai dengan meningkatnya konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan kadar BUN) dan penurunan urine output (OU).
Penemuan zat berbahaya dalam obat sirup merupakan secercah harapan di tengah kegelapan. Namun, penelitian menyeluruh dan tindakan ketat sangat penting untuk menjamin keamanan obat-obatan untuk anak-anak. Pengawasan dan regulasi yang lebih ketat, serta transparansi informasi pemangku kepentingan, sangat penting untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.
Sebagai informasi, Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai zat pelarut pada obat sirup yang dicurigai menjadi penyebab gagal ginjal akut beberapa tahun lalu.
Adapun daftar obat yang mengandung senyawa kimia berbahaya tersebut berdasarkan hasil sampling yang telah dilakukan oleh BPOM, terdapat lima produk obat yang ditemukan terdapat cemaran EG yang melebihi ambang batas, sebagai berikut:
- Termorex Sirup (obat demam), kemasan dus, dan botol plastik @60 ml yang diproduksi oleh PT Konimex.
- Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), kemasan dus, dan botol plastik @60 ml yang diproduksi PT Yarindo Farmatama.
- Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) dengan kemasan dus botol plastik ukuran @60 ml, yang diproduksi oleh Universal Pharmaceutical Industries.
- Unibebi Demam Sirup (obat demam) dengan kemasan dus dan botol plastik ukuran @60 ml, produksi Universal Pharmaceutical Industries
- Unibebi Demam Drops (obat demam) dengan kemasan dus dan botol plastik @15 ml, produksi Universal Pharmaceutical Industries.
Selain itu, tragedi ini merupakan pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan pendidikan. Orang tua harus memahami gejala gagal ginjal akut dan segera mencari pertolongan medis jika anak menunjukkan tanda-tanda gagal ginjal akut. Tanda dan gejalanya adalah anak mengalami batuk pilek, kemudian mengalami gejala infeksi saluran cerna seperti mual hingga muntah, dan yang tidak kalah penting adalah urine atau air kencing anak megalami perubahan warna, yaitu menjadi coklat pekat, dan juga mengalami penurunan jumlah urine atau kencingnya hanya sedikit. Bahkan ada yang sampai tidak bisa buang air kecil atau kencing sama sekali.
Para profesional kesehatan juga harus waspada dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengenali kasus ini dan menanganinya dengan tepat. Dengan mengetahui berbagai gejala gagal ginjal akut, diharapkan dapat memberikan informasi, sehingga dapat lebih meningkatkan kewaspadaan kepada para orangtua.
Kasus gagal ginjal akut pada anak adalah tragedi kemanusiaan yang tak boleh terulang kembali. Kita harus bersatu, bahu membahu, untuk mencari solusi komprehensif dan melindungi masa depan generasi bangsa. Mari jadikan momen ini sebagai titik balik untuk membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh, transparan, dan berfokus pada pencegahan, demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih cerah dan sehat.
Menyikapi hal tersebut, BPOM RI mengimbau masyarakat lebih berhati-hati dan cerdas dalam penggunaan obat, dengan memerhatikan poin-poin berikut ini:
- Selalu membeli ataupun mendapatkan obat secara resmi, misalnya dari apotek, toko obat, puskesmas ataupun rumah sakit terdekat.
- Membeli obat secara online diperbolehkan, tapi hanya dilakukan di apotek yang sudah mempunyai izin Penyelenggaraan Sistem Elektronik Farmasi (PSEF).
- BPOM terus melakukan patroli siber di setiap media sosial dan e-commerce untuk menelusuri, serta mencegah peredaran obat ilegal.
- Menerapkan Cek KLIK yaitu Cek Kemasan dalam kondisi baik, Cek Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat.
Selain itu adapun beberapa poin penting yang perlu digarisbawahi:
- Investigasi menyeluruh dan langkah tegas untuk memastikan keamanan obat-obatan bagi anak-anak.
- Pengawasan dan regulasi yang lebih ketat, serta transparansi informasi dari pihak terkait.
- Peningkatan kewaspadaan dan edukasi bagi orang tua dan tenaga kesehatan.
- Penguatan sistem kesehatan secara menyeluruh, dengan fokus pada pencegahan penyakit.
- Kerjasama dan gotong royong dari semua pihak untuk melindungi masa depan generasi bangsa.