Mohon tunggu...
Rendi Aldona Fajar Pratama
Rendi Aldona Fajar Pratama Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa UNS

Tertarik pada sains dan teknologi khususnya fisika murni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN UNS 44 Sobokerto, Digitalisasi Sumber Daya Desa dengan QR dan Marketplace

13 Maret 2023   23:15 Diperbarui: 13 Maret 2023   23:22 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Sobokerto, desa yang terletak di kabupaten boyolali ini dikenal sebagai desa wisata karena banyaknya wisata yang ada ditempat ini. Salah satu wisata yang paling terkenal di desa ini adalah wisata waduk cengklik. Dengan pemandangan yang indah serta banyak nya aneka jajanan kuliner yang ada di daerah ini membuat desa ini ramai dikunjungi oleh banyak orang.

Dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Desa Sobokerto, Persoalan muncul ketika banyak keluhan dari wisatawan yang kebingungan tentang Desa Sobokerto baik dari sejarah, kuliner dan lainnya. 

Menanggapi hal tersebut, mahasiswa KKN UNS 44, berinisasi untuk membangun desa ini dengan digitalisasi menggunakan QR.  QR merupakan salah satu teknologi berupa barcode yang menghubungkan dengan website yang berisikan  informasi-informasi Desa Sobokerto. Teknolgi ini memudahkan wisatawan untuk melihat informasi tentang desa yang ditampilkan melalui laman website yang sudah dibuat oleh KKN UNS 44. Melalui sarana seperti spanduk dan Sticker, QR disebarkan dibeberapa titik Desa Sobokerto agar masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Desa Sobokerto mudah melihat barcode ini. 

Dengan adanya QR ini wisatawan yang berkunjung ke Desa Sobokerto dapat memperoleh informasi tentang Desa Sobokerto, Sehingga wisatawan mudah untuk mengeksplorasi Desa Sobokerto. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Selain di bidang wisata waduk cengklik, KKN UNS 44 juga melakukan digitalisasi pemasaran produk dari Kelompok warga tani (KWT) Ngudi Makmur, salah satu produk yang dihasilkan dari KWT Ngudi Makmur adalah lilin aroma terapi dan sabun dari minyak jelantah. Limbah minyak jelantah yang banyak membuat permasalahan tersendiri di kalangan rumah tangga. 

Melalui KWT Ngudi Makmur limbah yang sudah tidak digunakan, kembali di olah agar bisa mengurangi limbah minyak jelantah dan menghasilkan produk yang dapat meningkatkan perekonomian warga desa sobokerto Namun, pemasaran yang dilakukan hanya berbentuk konvensional, membuat produk ini kurang dikenal dan dijangkau masyarakat luas. 

Dok Pribadi
Dok Pribadi

Oleh karena itu perlu adanya digitalisasi dalam bentuk pemasaran secara online agar produk yang dihasilkan dapat di distribusikan di luar daerah Desa Sobokerto. 

Dengan ini  KKN UNS 44 melakukan sosialisasi pemasaran Online dengan menggunakan aplikasi shopee. Dengan adanya pelatihan ini warga diharapkan mempunyai akun shopee, mengelola serta memasarkan produk yang telah dihasilkan ke akun shopee tersebut. Semoga dengan adanya digitalisasi sumber daya Desa Sobokerto, Masyarakat Sobokerto dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat luas dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Desa Sobokerto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun