Mohon tunggu...
Rendi Ahmad Fauzi
Rendi Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

seni harus di landasi dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pencapaian yang Baik Lahir dari Proses yang Baik

29 November 2024   01:57 Diperbarui: 29 November 2024   01:59 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

          Pencapaian menurut pandangan saya merupakan suatu wujud yang diperoleh dalam menjalani suatu kehidupan yang begitu mengikat seakan tidak bisa terpisah kemanapun sesekali berfikir untuk menghindarinya jika pencapaian itu tidak selaras dengan harapan,  mengapa demikian karna dalam prosesnya selalu ada wujud dalam pencapaianya yang berupa sesuatu entah itu sesuai dengan harapan atau tidak, tetapi hal itu merupakan suatu timbal balik dalam suatu prosesnya.

          Namun adapula yang disebut dengan takdir yang selalu di kaitkan juga sebuah suatu bentuk pencapaian padahal jauh dari itu takdir merupakan suatu bentuk penerimaannya yang bergantung kepada kepercayaan kepada tuhan contohnya dalam suatu proses kehidupan dipastikan ada harapan dan bentuk penerimaannya apabila tidak sesuai dengan harapan itu suatu kepercayaan bawasannya itu takdir yang di miliki. Berbeda dengan hal nya pencapaian yang merupakan suatu hal yang mutlak yang bergantung dari jalannya proses yang di ambil 

          Lalu bagaimana agar pencapaian itu bisa berbuah baik?  tentunya wujud yang baik terbentuk dengan segala prosesnya, dalam menjalani proses itu harus juga di lakukan dengan baik dalam menghadapi proses- proses pendewasaan kehidupan, perkembangan nya pun harus di lakukan berjangka dan bertahap mengarah ke arah yang lebih baik. Terstruktur dalam menata proses yang akan di jalani dan siap dalam menjalani rintangan permasalahan yang bagian dari lika liku proses dan tidak menghindari nya. Pada intinya berfikir dalam mengatur strategi sebaik mungkin dan memetakannya dalam suatu jangka panjang yang akan di jalani. 

Ada pula proses yang tidak baik itu lebih memilih biar takdir yang menentukan akhirnya dan hal ini merupakan hal yang salah bukan hanya memdamkan api yang ada tetapi membuka ruang lingkup pembakaran yang luas karna dalam perjalanan proses nya ternilai buruk dan membuat segala hal menjadi tidak tersrtuktur dan tidak ter arah, dalam pemikirannya pun terlihat sangat mengikuti alur dan tidak ada pergerakan yang signifikan dalam mengatur pencapaiannya itu sendiri maka dapat di pastikan takdir yang datang pun akan buruk berbarengan dengan pecapaiannya itu sendiri. 

          Berproses bukan suatu yang salah atau sebuah bentuk tidak mempercayai takdir tapi berproses merupakan suatu bentuk percaya bahwa segala sesuatu dapat di katakan takdir apabila ada proses yang mengiringi untuk menemukan suatu pencapaian baik dalam takdir, mengejar takdir yang baik atau menentukan nasib suatu takdir suatu bentuk kepercayaan juga bahwa takdir itu ada, dalam buktinya orang -  orang yang beproses memiliki takdir yang baik yang merupakan sebab akibat menentukan takdir  itu sendiri.

walau mungkin terasa berat dalam menjalaninya karna proses yang begitu berat, suatu yang di kejar dan sesuatu yang di harapakan itu layak untuk di perjuangkan bukan hanya di jadikan angan angan lalu  ditelantarkan.

Namun dalam setiap perjalanannya sisakan ruang ikhlas untuk menghadapi suatu peristiwa yang mungkin tidak sesuai dengan harapan dan proses yang sudah di lalui, memaafkan dan mengerti mengenai keadaan lalu evaluasi dan berfikir bahwa itu sebuah bentuk pelajaran dan bagian dari proses

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun