Sore tadi saya membuka twitter, kemudian banyak sekali media online yang memberitakan bahwa salah satu partai politik yaitu Nasdem meminang Ahok untuk maju sebagai calon gubenur DKI Jakarta di tahun 2017 tanpa syarat yang artinya kelak tidak akan meminta harta gono-gini. Kita kan tahu padahal pemilukada DKI masih 1 abad lagi, eh sorry satu tahun, namun gonjang-ganjing nya sudah terasa sampai sekarang seperti peringatan hari kiamat. Ya tidak bisa dipungkiri bahwa DKI satu memang jabatan politis yang elite, denger denger lebih elit dari jabatan mentri cuy!! Sampai-sampai ada loh bekas mentri terdahulu berminat untuk bertarung secara spartan demi melawan kepopuleran the only one “Ahok”. Yah semua tahu lah siapa lagi kalau bukan petinggi partai bulan bintang.
Nampaknya lawan-lawan ahok sudah mulai unjuk gigi juga untuk melakukan promosi kecil kecilan, apakah mereka juga nyewa konsultan marketing ya, siapa tau mereka ingin menggunakan strategi salah satu kopi instan, beli dua gratis satu, ya kali penduduk jakarta mau di iming-imingi kepopuleran salah satu kandidat. Jakarta butuh pemimpin yang mau kerja, dan yang kagak takut sama preman, pengemis baik pengemis jabatan maupun pengemis jalanan loh ya, jangan salah karena di indonesia khususnya jakarta pengemis sudah berevolusi menjadi berbagai spesies, mulai pengemis kelas kakap sampai pengemis kelas ikan teri asin, yah gitulah.
Kembali ke topik awal, pertanyaan besar yang muncul, apakah benar mas-mas dari nasdem kagak bakal minta harta gono-gini jika pak ahok kembali melenggang menjadi DKI 1, sulit sih memang menerka-nerka isi kepala dari para politikus, karena selicin tubuh belut jika di pegang dengan telapak tangan kita. Tapi juga tidak selicin kepala artis botak yang sering nongol di acara televisi itu loh ya. Yap namun sangat ironis ketika nanti memang mas-mas dari nasdem tidak meminta jatah mereka, bukankah jika nanti pak Ahok melaju ke kursi DKI satu, partai Nasdem juga kecipratan sebagai partai yang sukses mengawal Ahok menjadi DKI satu, branding partai akan naik dong, apalagi menjelang 2019, wow memang yah, partai ini sangat visioner sampai sampai sudah memikirkan strategi politik menuju abad ke 19, eh maaf 2019.
Yah kita sih sebagai warga yang tinggal di jakarta, pokoknya percaya deh, penduduk kota ini dapat memilih pemimpin yang terbaik bagi mereka dan untuk mereka, tau mana barang asli dan barang KW, dan yang paling penting warga jakarta sudah muak dengan prototipe pemimpin yang gunain strategi kopi instan, beli 2 gratis satu wkwkwkwkw, mereka pengen kopi yang original dibuat oleh barista dengan sepenuh jiwa, begitu juga dengan sosok pemimpin yang dibutuhkan yaitu pemimpin yang melayani warga dengan sepenuh jiwa untuk meracik kota ini menjadi istimewa.
Opini anak LA (lenteng Agung, yang hobinya nulis kagak jelas)
Lenteng agung, 12 februari 2016
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI