Mohon tunggu...
Rendhi Fatrisna Yuniar
Rendhi Fatrisna Yuniar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Rendhi Fatrisna Yuniar sebagai dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dosen Politeknik Pembangunan dan Pertanian, Dosen STMIK PPKIA PRADNYA PARAMITA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka bagi Calon Pendidik Bahasa Inggris

2 April 2024   17:03 Diperbarui: 2 April 2024   17:05 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi Rendhi Fatrisna Yuniar

Dalam upaya membangun landasan pendidikan yang tangguh dan relevan dengan kebutuhan global, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dengan bangga mempersembahkan acara istimewa: Guest Lecture bertema "Aligning Kurikulum Merdeka with English Language Learning: Enhancing Language Competence and Critical Thinking Skills". 

Acara ini diadakan pada hari Rabu, 27 Maret 2024 di salah satu aula Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.  Kegiatan dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Nur Ali, M.Pd, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dan Prof. Dr. Langgeng Budianto, M.Pd. Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Acara ini akan menampilkan presentasi khusus mengenai integrasi kurikulum merdeka pada Bahasa Inggris dari narasumber terkemuka, yakni Moch. Ashrofihuda, S.Pd, Praktisi Kurikulum Merdeka, dari SMPN 10 Malang.

Acara yang mengacu tentang integrasi kurikulum merdeka pada Bahasa Inggris ini merupakan platform berharga bagi para calon pendidikdan penggiat bahasa untuk menjelajahi integrasi yang kuat antara Kurikulum Merdeka dan pembelajaran bahasa Inggris. 

Dalam era di mana kompetensi bahasa Inggris menjadi kunci akses ke kesempatan global, pendekatan yang holistik dan terintegrasi menjadi semakin penting. Moch. Ashrofihuda, S.Pd, akan berbagi pengalaman praktisnya dalam menerapkan Kurikulum Merdeka di SMPN 10 Malang, serta bagaimana integrasi dengan pembelajaran bahasa Inggris dapat memperkaya pengalaman belajar siswa dan meningkatkan keterampilan berbahasa serta berpikir kritis.

Dengan dipandu oleh pakar dalam bidang pendidikan dan bahasa, acara ini akan menguraikan bagaimana Kurikulum Merdeka dapat diarahkan untuk memperkuat keterampilan bahasa Inggris sambil mempromosikan kemampuan berpikir kritis. Pembicara akan menggali strategi pengajaran yang inovatif, kurikulum yang responsif, dan evaluasi yang memberdayakan untuk mencapai tujuan ini.

Pada acara ini, peserta akan mendapatkan wawasan mendalam tentang Pentingnya integrasi Kurikulum Merdeka dengan pembelajaran bahasa Inggris dalam konteks globalisasi. Materi berikutnya adalah strategi efektif untuk meningkatkan kompetensi bahasa dan kemampuan berpikir kritis melalui pengajaran bahasa Inggris. Acara diikuti oleh praktik terbaik dalam pengembangan kurikulum yang menyeimbangkan antara aspek bahasa dan pemikiran kritis. Peran teknologi dalam mendukung pembelajaran bahasa Inggris yang berorientasi pada keterampilan juga dibahas dalam acara tersebut.

Acara ini tidak hanya akan memberikan wawasan yang berharga tetapi juga akan menjadi forum untuk berbagi pengalaman dan membangun jaringan dengan para pemangku kepentingan pendidikan dari berbagai latar belakang. Acara ini dikhususkan untuk memperluas wawasan, memperdalam pemahaman, dan bersatu dalam misi menciptakan pendidikan yang inklusif, inovatif, dan relevan untuk masa depan yang lebih baik.

(Rendhi Fatrisna Yuniar)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun