Ia, di rajam waktu
Di banjiri air
Di bakar mentari
Di hantam angin
Di pukul kepal
Tapi, Ia, kokoh menunggu
Walau kusam mendera
Hingga suram tak dapat mengusirnya
Ia, menunggu bunyi yang sama
Siap terbuka bagi yang mengetuknya
Tok, seperti itu bunyinya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!