Mohon tunggu...
renata okta
renata okta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN KHAS JEMBER

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Sosial Guru dalam Pendidikan Islam

19 Desember 2021   23:16 Diperbarui: 19 Desember 2021   23:28 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu hal terpenting dalam proses pembelajaran yaitu seorang pendidik mampu membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar. Selama proses pembelajaran itu berlangsung, interaksi antara pendidik dengan peserta didik tidak akan pernah lepas. Hal ini dikarenakan keduanya memiliki keterkaitan yang saling berhubungan, jadi antara yang satu dengan lainnya saling membutuhkan.

Berkaitan dengan interaksi, maka peran sosial guru dalam pendidikan begitu penting. Di samping guru sebagai makhluk sosial, guru juga tidak lepas dari sosial, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Dalam lingkungan pendidikan guru juga ikut berperan sebagai sosok teladan yang dapat dijadikan suri teladan atau cerminan bagi peserta didik ataupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itulah, mengapa seorang guru harus memiliki sikap, kepribadian, serta akhlak yang mulia. Seorang guru yang dijadikan cerminan maka apapun yang dilakukan guru baik itu tindakan atupun perkataannya akan selalu menjadi sorotan bagi peserta didik ataupun orang lain disekitarnya termasuk masyarakat.

A. Peranan Sosial Guru dalam Pendidikan Islam

Selain sebagai seorang pendidik atau pengajar yang berperan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual (pengetahuan) peserta didik, seorang guru juga mempunyai peranan lainnya. Yakni ia bertanggung jawab untuk meningkatkan kecerdasan intelektual religious (keagamaan, spiritual) dan sosial peserta didik. Dengan begitu, nantinya peserta didik akan terbentuk dengan sikap dan akhlak yang baik. Walaupun pada aspek spiritual atau keagaaman, yang memilki peran utama disini ialah guru Pendidikan Agama Islam (PAI), namun akan lebih sempurna lagi jika semua guru pelajaran lain juga mengajarkan akhlak serta sikap sosial yang baik kepada peserta didik. Dalam lingkup pendidikan keagamaan (spiritual) diberikan untuk membentuk akhlak yang mulia. Maka pada aspek sosial peserta didik dibentuk agar memiliki moral sehingga ketika anak berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya ia dapat bersikap dan bertingkah laku dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku.

Guru tidak hanya sekedar memberikan pengajaran berupa ilmu pengetahuan saja. Namun, guru juga bertugas memberikan pendidikan moral serta melatih dan mendidik peserta didik agar dalam bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan ajaran agama dan aturan sosial yang berlaku. Pembentukan moral didukung pengetahuan tentang keislaman. Seperti yang terjadi pada saat ini, banyak hal-hal menyimpang yang dapat mempengaruhi perilaku anak bangsa. Maka pendidikan agama inilah yang bisa menjadi faktor penyelamat anak bangsa baik itu anak-anak, remaja, bahkan dewasa dari pengaruh buruk budaya asing yang bertentangan dengan budaya islam.

Pendidikan dalam pandangan islam mengutamakan pendidikan keimanan, dimana telah dibuktikan dalam sejarah jika pendidikan kurang memperhatikan pendidikan keimanan akan menghasilkan lulusan yang kurang baik akhlaknya. 

Minusnya akhlak akan berbahaya bagi kehidupan baik dalam masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Karena dalam menghadapi kehidupan yang semakin lama ini akan penuh dengan berbagai tantangan di masa depan, hal ini butuh iman yang kuat.

 Oleh karena itu, dalam membentuk generasi anak bangsa yang memiliki moral serta akhlak yang baik perlu seorang guru atau pendidik yang berakhlak baik juga. Maka guru perlu menumbuhkan kembali pendidikan islam di sekolah-sekolah baik formal maupun informal.

Pada umumnya guru dalam pandangan masyarakat merupakan sosok panutan yang perlu dicontoh dan merupakan teladan (role model) dalam kehidupan sehari-hari. Terutama sosok guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang merupakan tokoh sosial yang diberi tugas serta bertanggung jawab dalam membina dan membimbing peserta didik bahkan masyarakat ke arah norma yang berlaku. 

Agar penyelenggara proses belajar mengajar berjalan dengan efektif, kompetensi sosial bagi guru PAI dapat membantu menghubungkan interaksi dengan masyarakat sekitarnya. Hal tersebut secara tidak langsung membuat hubungan sekolah dengan masyarakat akan berjalan dengan lancar sehingga apabila ada orang tua/wali peserta didik dan atau masyarakat memilki keperluan yang berkaitan dengan masalah peserta didik maka mereka tidak sulit menghubunginya (guru).

B. Peran Pendidik pada Lembaga Pendidikan Islam

Dalam lembaga pendidikan merupakan tempat proses pembentukan anak dalam mengembangkan potensi-potensi yang ia miliki. Lembaga pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis sebagai pusat kegiatan pendidikan dalam mengembangkan potensi anak sebagai individu, sosial, susila, dan religius. Dimana lembaga pendidik merupakan sebuah wadah yang berupaya untuk mentransfer, membentuk, dan mengarahkan anak didik pada masa depan yang cerah. Dan pada lembaga pendidikan ini membutuhkan seorang pendidik, dan pendidik bisa diwakili oleh orang tua, guru, ataupun masyarakat. Yang mana dalam hal ini lembaga pendidik terbagi menjadi tiga bagian, yakni (1) lembaga pendidikan keluarga, (2) lembaga pendidikan sekolah, (3) lembaga pendidikan masyarakat.

Berikut merupakan penjelasan tentang tiga lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.

1. Lembaga pendidikan keluarga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun