Setelah membahas tentang tragedi 9/11 yang berdampak pada perspektif masyarakat Amerika terhadap Muslim dengan latar waktu tahun 2009, film "Bulan Terbelah di Langit Amerika" kembali merilis sekuel kedua dengan alur yang berfokus pada sejarah ditemukannya Benua Amerika oleh seorang pelaut Muslim asal China bernama Zheng He (Laksamana Cheng Ho).
Film yang dirilis pada tahun 2016 ini kembali mengangkat sejarah, tentang kisah seorang pelaut China yang melakukan ekspedisi dari tahun 1405 hingga 1433. Dikutip dari Tribunnews.com, Laksamana Cheng Ho membawa sekitar 370 kapal serta 27.000 pelaut. Rombongannya berhasil menemukan Benua Amerika, Mediterania, dan Benua Australia sebelum Christopher Colombus. Cheng Ho mengelilingi Laut China pada tahun 1405 dan melintasi berbagai daerah, seperti Jawa, Sumatera, Malaka, Sri Langka, hingga Kalkuta dan berlayar menuju Benua Amerika sekitar tahun 1421-1423.
Kebenarannya dibuktikan dengan ditemukannya salinan peta dunia yang dibuat oleh Laksamana Cheng Ho pada tahun 1418. Dikutip dari Liputan6.com, pada peta terdapat detail-detail ‘dunia baru’ yang telah ditapakinya, garis yang yang menunjukkan sungai dan perairan di bagian Amerika Utara, luasnya daratan di Amerika Selatan, wilayah kutub utara, hingga pegunungan.
Terlepas dari bukti peta yang ditinggalkan oleh Laksamana Cheng Ho, beberapa tokoh sejarah yang diklaim telah menemukan Benua Amerika juga banyak disebutkan dalam beberapa versi (Sumber: Gramedia Blog). Beberapa versi sejarah terkait penemu pertama Benua Amerika diantaranya ialah:
- Bangsa Viking yang tiba setengah abad sebelum Christopher Colombus menginjakkan kaki di Benua Amerika dengan pendaratan di Pulau Baffin, Kanada.
- Christoper Colombus, namanya sering digaung-gaungkan dalam buku sejarah sebagai orang pertama yang menemukan Benua Amerika dan menginjakkan kakinya di sana pada tahun 1493.
- Ameriko Vespucci, pada tahun 1499 ia melakukan perjalanan bersama dengan Alonso de Ojeda ke daerah Guyana, Amerika Selatan dan mengakhiri eksplorasinya sekitar tahun 1505 – 1507.
- Suku Arab, Sraymon Aldiva (seorang Profesor dari King Saud University) mengatakan bahwa navigator Arab tiba di Amerika jauh sebelum Colombus dibuktikan dari banyaknya dialek Samud (suku di Semenanjung Arab) yang digunakan di Amerika sebelum tibanya Colombus.
Laksamana Cheng Ho dan Jejak Keislamannya di Indonesia
Ditengah banyaknya perdebatan terkait siapa penemu pertama Benua Amerika, pelayaran Laksamana Cheng Ho berhasil meninggalkan jejak keislaman di berbagai wilayah, salah satunya di Indonesia. Dikutip dari IDN Times, Cheng Ho dan pasukannya mendarat di Singhapura (Cirebon) pada tahun 1415. Dalam tujuh kali ekspedisinya Laksamana Cheng Ho selalu menginjakkan kaki di wilayah Indonesia, ia menyebarkan Agama Islam dan beberapa pasukannya menikah dengan pribumi yang bermukim di daerah pesisir pantai utara. Lambat laun, ajaran dan budaya yang dibawa oleh pasukan Laksamana Cheng Ho menjadi warisan yang ditinggalkan untuk penduduk daerah yang dijamahnya.
Menurut sumber Kompas.com, beberapa warisan yang ditinggalkan Cheng Ho sekaligus bukti napak tilasnya ialah:
- Lonceng Cakra Donya yang ia berikan untuk Sultan Aceh ketika berkunjung ke Samudera Pasai.
- Laksamana berlabuh di Muara Jati dan menghadiahi Sultan Cirebon dengan beberapa barang, salah satunya ialah piring bertuliskan Ayat Kursi.
- Keberadaan Kelenteng Sam Poo Kong dan patung Mbah Ledakar Juragan Dampo Awang Sam Po Kong yang didirikan sebagai tanda penghormatan kepada Laksamana Cheng Ho, sekaligus napak tilas ketika ia berkunjung ke Semarang.
- Keberadaan Masjid Cheng Ho di Surabaya, Palembang, dan Purbalingga, sebagai bentuk penghormatan atas jasanya yang telah menyebarkan ajaran Islam di wilayah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H