Tak hanya itu, perkembangan teknologi inilah yang memicu munculnya jurnalisme online.
Jurnalisme OnlineÂ
Dalam ranah jurnalisme, jurnalisme online ini menyajikan informasi melalui saluran media online. Foust dalam (Muliawanti, 2018, h. 86) menyatakan bahwa terdapat beberapa keunggulan dari jurnalisme online, antara lain:
- Masyarakat lebih leluasa dalam memilih berita (audience control)
- Seluruh berita dapat berdiri sendiri (nonlinearity)
- Berita dapat disimpan dan diakses kembali oleh masyarakat (storage & retrieval)
- Berita yang disampaikan jauh lebih banyak (unlimited space)
- Informasi dapat langsung diberikan kepada masyarakat secara cepat (immediacy)
- Jurnalisme menyajikan informasi berupa teks, audio, gambar, animasi, foto, dan video (multimedia)
- Jurnalisme online memungkinkan terjadi interaksi di dalamnya (interactivity)
Tantangan Jurnalisme Saat Ini
Peralihan jurnalisme konvensional menjadi digital ini tentu membawa tantangan tersendiri bagi jurnalis-jurnalis dalam mengemas informasi untuk didistribusikan kepada masyarakat.Â
Dapat dilihat dengan jelas bahwa tantangan besar hadir pada jurnalisme cetak di era digital ini. Jurnalisme cetak yang semakin lama memudar eksistensinya membuat jurnalis harus memutar otak agar tetap diminati masyarakat.Â
Sama halnya dengan jurnalisme online, para jurnalis harus dapat mengkombinasikan lebih dari 2 media untuk menarik perhatian masyarakat. Para jurnalis ditantang untuk menyusun informasi secara jelas dengan berbagai media.Â
Hal tersebut mengharuskan para jurnalis lebih peka atas perkembangan teknologi digital yang terjadi saat ini.
Kemudian, bagaimana cara jurnalis untuk mempertahankan jurnalisme multimedia di era digital ini?
Beginilah menurut McAdams :Â
- Complement, don't repeat.
Dalam jurnalisme multimedia, media-media yang digunakan menjadi pelengkap serta saling berhubungan. Dalam penggunaannya, media memaksimalkan kekuatan setiap media.
- Integrate Media Types
Menempatkan grafik informasi dalam menyajikan sebuah cerita.