A. Sistem Just In Time adalah suatu sistem produksi dimana perusahaan berproduksi jika ada permintaan, dalam artian tiap operasi hanya memproduksi apa yang diperlukan untuk memenuhi permintaan operasi selanjutnya dengan tujuan untuk meminimalkan biaya produksi yaitu dengan menggunakan sumberdaya, fasilitas, dan peralatan seminimum mungkin sehingga persediaan dapat dihilangkan dan produksi dapat berjalan seefisien mungkin.
B. Konsep Dasar Just In Time Konsep dasar Just In Time adalah sistem produksi Toyota, yaitu suatu metode untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan, dengan cara membuat 7 semua proses dapat menghasilkan produk yang diperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Dalam sistem pengendalian produksi yang biasa, syarat di atas dapat dipenuhi dengan mengeluarkan berbagai jadwal produksi pada semua proses, baik itu pada proses manufaktur suku cadang maupun pada lini rakit akhir.Â
Proses manufaktur suku cadang menghasilkan suku cadang yang sesuai dengan jadwal dengan menggunakan sistem dorong. Artinya, proses sebelumnya memasok suku cadang pada proses berikutnya. Sebaliknya dalam sistem produksi Toyota bersifat revolusioner, dalam arti proses berikutnya akan mengambil suku cadang dari proses sebelumnya. Metode ini dikenal sebagai sistem tarik. Tiap proses yang memproduksi suku cadang mengambil bahan atau suku cadang yang diperlukan dan jumlah yang diperlukan pada waktu yang diperlukan. Kemudian proses sebelumnya memproduksi suku cadang yang diambil oleh proses berikutnya. Tiap proses yang memproduksi suku cadang mengambil bahan atau suku cadang yang diperlukan pada proses sebelumnya, begitu seterusnya.Â
C.Sejarah dan Latar Belakang Timbulnya sistem Just In Time Produksi Sistem produksi Just In Time pertama kali muncul di Negara Jepang.Â
Pada tahun 1940-an perekonomian Jepang mulai melemah. Dimana Jepang hanya mengandalkan pada dana dan fasilitas dari pemerintah. Pada saat itu Amerika sangat berjaya di dunia internasional. Menurut Taiichi Ohno apabila Jepang tidak mampu bersaing dengan Amerika, maka industri Jepang tidak akan mampu bertahan.Â
Apabila dengan adanya krisis minyak pada tahun 1973 yang diikuti dengan resesi, telah mempengaruhi pemerintah, bisnis dunia 10 internasional menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi Negara Jepang merosot tajam hingga pada tingkat pertumbuhan nol sehingga perusahaan-perusahaan banyak yang mengalami kerugian. Akan tetapi, terdapat satu perusahaan yang tidak terlalu terpengaruh dengan krisis ini. Perusahaan tersebut adalah Toyota.Â
Laba yang dihasilkan oleh perusahaan Toyota meskipun mengalami penurunan, namun pendapatan yang dihasilkannya selalu lebih besar dibandingkan dengan perusahaan lain. Hal tersebut menyebabkan banyak orang ingin mengetahui dan mempelajari sistem produksi yang diterapkan oleh Toyota. Selanjutnya muncul konsep Just In Time yang merupakan bagian dari sistem produksi Toyota yang pertama kali diperkenalkan oleh Taiichi Ohno.Â
Konsep Just In Time ini timbul karena Taiichi Ohno merasa proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Jepang sebelumnya banyak menimbulkan pemborosan (Ohno, 1995:1- 2). Perusahaan-perusahaan di Jepang kemudian banyak yang mengikuti proses produksi Toyota dengan memanfaatkan kemampuan pemasok bahan baku, menyerahkan pesanan mereka tepat pada saat dibutuhkan sehinggatidak perlu lagi menimbun bahan baku maupun suku cadang dalam jumlah besar. Pada saat itu produsen-produsen bahan baku memang berlebihan sehingga dapat memenuhi kebutuhan 11 secara Just In Time. Konsep atau sistemproduksi inilah yang kemudian dikenal dengan konsep atau sistem produksi Just In Time.Â
D.Ide dasar just in time sangat sederhana yaitu produksi bila hanya ada permintaan (pull sistem) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang di minta dan hanya sebesar kuantitas yang diminta.Â
E.Tujuan Just In Time Menurut Tjahjono (2002:48), pada dasarnya Just In Time mempunyai enam tujuan, yaitu:Â
*Mengintegrasikan dan mengoptimumkan setiap langkah dalam proses manufacturing. Untuk menuju sistem yang benar, mesinmesin yang terisolasi dan berdiri sendiri harus diupayakan pengintegrasiannya ke dalam aliran jalur produksi.Â