Dalam beberapa tahun terakhir, Monkeypox atau cacar monyet telah menarik perhatian dunia, termasuk Indonesia, setelah sejumlah kasus dilaporkan. Meski sempat mereda, pada awal Agustus 2024, penyakit ini kembali menyebar di Indonesia dan memunculkan kekhawatiran baru di masyarakat.
Monkeypox disebabkan oleh virus Monkeypox (MPXV), yang awalnya ditularkan dari hewan, khususnya monyet, ke manusia. Namun, penularannya kini juga bisa terjadi antar manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka penderita. Kasus pertama Monkeypox di Indonesia dilaporkan pada pertengahan 2022, dan sejak itu, penyebaran terus meningkat, terutama di wilayah-wilayah berpenduduk padat. Berdasarkan data Kemenkes, hingga 2024, sudah ada 88 kasus terdeteksi. Angka ini mungkin terlihat kecil, tetapi potensi penyebarannya tidak boleh diremehkan.
Gejala Monkeypox menyerupai cacar air, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, munculnya ruam di kulit, dan pembesaran kelenjar getah bening. Namun, komplikasi serius dapat terjadi pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh yang lemah. Inilah yang membuat penyakit ini berbahaya meskipun tingkat kematiannya relatif rendah dibandingkan penyakit lain.
Yang memperparah situasi adalah kurangnya edukasi tentang Monkeypox di masyarakat. Banyak yang menganggapnya penyakit ringan sehingga tidak mengambil langkah pencegahan. Padahal, kesadaran dan tindakan dini adalah kunci untuk memutus rantai penularan. Tanpa itu, Monkeypox bisa dengan cepat menjadi masalah kesehatan yang lebih besar.
Pemerintah memiliki tanggung jawab besar untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya Monkeypox, mulai dari cara penularan hingga langkah pencegahan. Masyarakat perlu untuk mengenali gejala-gejala Monkeypox agar dapat segera mengambil tindakan, seperti isolasi mandiri atau konsultasi ke tenaga medis jika merasa terpapar.
Namun, tanggung jawab ini bukan hanya milik pemerintah. Kita, sebagai masyarakat, juga memegang peran penting. Langkah sederhana seperti menjaga kebersihan diri, menghindari kontak langsung dengan penderita, dan tidak berbagi barang pribadi dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini. Dengan pengetahuan dan kesadaran yang tinggi, kita dapat bersama-sama memutus rantai penyebaran Monkeypox.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H