Mohon tunggu...
Renata Bahaswar
Renata Bahaswar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Peradaban Bumiayu.

A Forever learner, dream to travel the world, always trying to be kind and nice to mother earth.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Apa Itu Basuri? Fenomena Maraknya Remaja dan Anak-Anak Pemburu Bus

27 Januari 2024   22:00 Diperbarui: 27 Januari 2024   22:01 7829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
@setyajiwo/instagram

Beberapa bulan terakhir sejak 2023, fenomena Basuri ramai diperbincangkan baik di lingkungan masyarakat maupun di media sosial. Basuri adalah sebutan bagi bunyi klakson bernada yang terdapat pada Bus lokal. Suara yang dihasilkan dari klakson jenis Basuri ini berupa instrumen lagu-lagu dari para musisi yang diubah menjadi alunan klakson ataupun instrumen kustom yg diciptakan oleh si pemilik sendiri.

Jika kita pernah mendengar istilah "Om Telolet Om" yang ramai diperbincangkan sejak tahun 2016 lalu hingga sekitar tahun 2022, maka Basuri dapat dikatakan regenerasi dari Klakson Telolet. Setelah fenomena telolet menyurut di tahun 2022-an muncul sebuah fenomena baru yang masih terkait dengan dunia transportasi Bus, Basuri hadir dengan teknologi baru dimana input lagu apapun dapat diubah sehingga outputnya berupa alunan klakson.

Sama hal nya dengan telolet, Basuri juga digemari oleh masyarakat khususnya anak-anak dan remaja. Para anak-anak penggemar Basuri ini seringkali menunggu/berburu di pinggiran jalan raya sengaja untuk mendengar bahkan meminta klakson Basuri dibunyikan. Mereka seringkali merekam momen tersebut dan mengunggahnya di media sosial seperti tiktok, youtube, instagram, dan lain-lain ataupun hanya sebagai konsumsi pribadi.

Mengetahui antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap Basuri, pengusaha atau pemilik bus berlomba-lomba menarik perhatian dengan memodifikasi Bus mereka seperti penambahan atau penggantian spare part menjadi lebih unik dan modern, mengkombinasikan tampilan luar bus dengan warna dan stiker kekinian agar tercipta sebuah ciri khas, serta menamai setiap Bus sehingga mudah diingat misalnya; Winspector, Jupiter, Tuan Muda, dan lain-lain. Selain itu, para sopir dan awak Bus juga membuat akun media sosial khusus bagi penggemar Busnya dan membagikan stiker Bus mereka kepada penggemar selama perjalanan.

Kegiatan penggunaan klakson Basuri dan modifikasi Bus menjadi lebih kekinian merupakan salah satu strategi yang bagus untuk promosi Bus lokal dimana pada masa kini mulai kurang diminati masyarakat karena maraknya penggunaan kendaraan pribadi. Hal ini terbukti membuat Bus lokal yang dulunya hanya sebagai sarana transportasi dari kota ke kota lain menjadi sebuah sarana rekreasi bagi anak-anak, remaja bahkan orang tua, pihak Bus menawarkan perjalanan tamasya mengelilingi sebuah kota dengan menggunakan Bus mereka.

Fenomena ini membuat anak-anak dan remaja lebih gembira di masa kecilnya. Melalui komunitas penggermar yang muncul atas adanya fenomena ini, anak -anak dan remaja dapat merasakan kebersamaan dan berlatih sosialisasi dengan orang lain secara mandiri. Namun, hal ini juga memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak-anak dan remaja salah satunya adalah mereka menjadi malas belajar karena terlalu sering berburu Bus, masyarakat juga terganggu dengan suara bising teriakan anak-anak yang meminta Basuri dibunyikan. Yang paling menjadi kekhawatiran adalah kegiatan ini dapat membahayakan keselamatan mereka karena seringkali dilakukan dipinggiran jalan raya tempat kendaraan belalu-lalang. Untuk itu orang tua atau keluarga sangat berperan penting dalam mengontrol anak-anak mereka, hiburan bagus untuk kebahagiaan anak tetapi keselamatan dan pendidikan adalah yang utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun