Mohon tunggu...
Renata Amalia Putri
Renata Amalia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Halo! Saya mahasiswa semester 5 di UIN Malang, jurusan Teknik Informatika. Saya memiliki minat besar di bidang data science dan machine learning, di mana saya senang mengolah data untuk menemukan insight baru. Di luar akademik, saya menikmati membaca manga, menonton anime, serta belajar bahasa asing. Kadang-kadang, saya juga menulis sebagai bentuk ekspresi diri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Meningkatkan Keputusan Strategis dengan Sistem Informasi Manajemen di Era Digital

6 September 2024   03:53 Diperbarui: 6 September 2024   04:32 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengambilan keputusan strategis dengan SIM di Era Digital. (Sumber: Freepik.com)

Meningkatkan Keputusan Strategis dengan Sistem Informasi Manajemen di Era Digital

Pengambilan keputusan di dunia bisnis dan organisasi modern semakin kompleks. Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, organisasi tidak lagi hanya bergantung pada insting atau pengalaman, melainkan memanfaatkan sistem informasi manajemen (SIM) untuk menyokong keputusan yang lebih akurat dan terukur. Artikel "Management Information Systems: Bibliometric Analysis and Its Effect on Decision Making" yang ditulis oleh Budi Santoso, Try Hikmawan, dan Nani Imaniyati, menyoroti pentingnya SIM dalam mendukung proses pengambilan keputusan di berbagai sektor, termasuk administrasi. Berdasarkan studi yang dilakukan pada 120 karyawan administrasi di Bandung, artikel ini menekankan bahwa SIM berkualitas tinggi mampu meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.

Penelitian ini tidak hanya mengandalkan survei eksplanatori, tetapi juga menggunakan analisis bibliometrik untuk menilai tren penelitian SIM selama lima tahun (2018-2023). Dari analisis tersebut, ditemukan bahwa publikasi terkait SIM mencapai puncaknya pada tahun 2018, dengan 26,7% dari total 989 artikel yang dianalisis terbit pada tahun tersebut. Namun, tren publikasi menurun secara signifikan hingga tahun 2023, di mana hanya 0,9% dari artikel yang diterbitkan terkait dengan topik tersebut. Meski terjadi penurunan tren, pentingnya SIM dalam mendukung keputusan di berbagai sektor, seperti bisnis dan kesehatan, tidak dapat dipungkiri.

Melalui SIM, informasi yang dikumpulkan, dianalisis, dan disajikan dapat membantu manajer dalam menavigasi tantangan organisasi. SIM membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan keakuratan keputusan. Artikel ini menegaskan kembali urgensi pengadopsian SIM di berbagai institusi untuk meningkatkan kecepatan, relevansi, dan ketepatan data dalam proses pengambilan keputusan.

Artikel karya Santoso et al. (2022) mengungkapkan bahwa pengaruh Sistem Informasi Manajemen (SIM) terhadap pengambilan keputusan sangat signifikan. Berdasarkan data dari penelitian mereka, SIM yang berkualitas tinggi mampu mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih efektif dan efisien. Dari responden yang disurvei, ditemukan bahwa kualitas SIM berada di kategori tinggi dengan skor rata-rata 3,77 dari skala 5. 

Ini berarti, mayoritas organisasi yang diteliti mampu memanfaatkan SIM dengan baik dalam mengumpulkan, menganalisis, menyimpan, dan menyajikan data yang relevan untuk mendukung keputusan manajemen. Selain itu, efektivitas pengambilan keputusan juga dinilai cukup tinggi dengan skor 3,42, menunjukkan bahwa SIM membantu manajemen dalam berbagai aspek penting seperti identifikasi masalah dan implementasi kebijakan.

Dalam konteks pengambilan keputusan, SIM berfungsi sebagai alat untuk menyaring dan menyajikan informasi yang relevan dengan cepat dan akurat. Beberapa studi yang dikutip dalam artikel tersebut juga menegaskan bahwa SIM memainkan peran kunci dalam mendukung keputusan yang strategis. Misalnya, penelitian dari Lestiowati et al. (2021) menunjukkan bahwa SIM di sektor kesehatan memberikan dampak positif dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan. Hal serupa ditemukan oleh Badrudin et al. (2022) dalam konteks pendidikan, di mana SIM digunakan untuk menilai kepuasan dan kualitas layanan aplikasi pendidikan. Artikel ini juga mengutip Veza & Maghfiroh (2020), yang mendemonstrasikan bahwa SIM membantu dalam pengambilan keputusan cepat terkait pemesanan makanan di sektor bisnis.

Secara kuantitatif, artikel ini memanfaatkan analisis bibliometrik yang menggambarkan tren penelitian SIM dari tahun 2018 hingga 2023. Dari 989 artikel yang dianalisis, 26,7% diterbitkan pada tahun 2018, sementara hanya 0,9% yang diterbitkan pada tahun 2023, menunjukkan penurunan minat penelitian terhadap topik ini. Meski begitu, data ini bisa ditafsirkan secara kritis. Penurunan jumlah publikasi tidak serta-merta menunjukkan berkurangnya pentingnya SIM, melainkan bisa mencerminkan adanya perubahan fokus atau pendekatan baru yang sedang berkembang di bidang teknologi informasi dan manajemen.

Dalam SIM, empat dimensi penting yang diukur dalam penelitian ini, yaitu pengumpulan (dengan nilai rata-rata 3,67), analisis (3,86), penyimpanan (3,69), dan penyajian (3,85), semuanya berada dalam kategori tinggi. Ini mengindikasikan bahwa SIM tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga mampu menganalisis dan menyajikan informasi yang relevan secara tepat waktu untuk pengambilan keputusan. Dengan informasi yang akurat dan relevan, organisasi dapat lebih efektif dalam merespons tantangan dan peluang.

Secara keseluruhan, artikel ini menunjukkan bahwa Sistem Informasi Manajemen (SIM) memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap efektivitas pengambilan keputusan di berbagai sektor. Dengan skor rata-rata SIM sebesar 3,77 dan efektivitas pengambilan keputusan sebesar 3,42, dapat disimpulkan bahwa SIM yang berkualitas baik mampu mendukung manajer dalam membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis. Meskipun tren penelitian SIM mengalami penurunan sejak 2018, relevansi dan manfaatnya tetap penting di dunia yang semakin didominasi oleh data dan teknologi.

Implikasi dari penelitian ini sangat jelas: organisasi harus terus berinvestasi dalam pengembangan dan pemanfaatan SIM untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Dengan SIM, data yang relevan dapat disaring, dianalisis, dan dipresentasikan dengan cepat, membantu organisasi untuk tetap kompetitif dan adaptif di tengah perubahan yang cepat. Organisasi yang tidak memanfaatkan SIM berisiko tertinggal dalam hal kecepatan dan kualitas pengambilan keputusan, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kinerja mereka di pasar yang kompetitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun