Mohon tunggu...
Renata Sadewa
Renata Sadewa Mohon Tunggu... Wiraswasta -

"Hidup adalah Perjuangan penuh pilihan dengan segala resikonya dan Keraslah pada diri anda agar alam lunak pada anda".

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Kuliah Itu Jadi Beban?

19 Januari 2015   16:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:49 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420987465841005685

Kuliah itu bisa menjadi beban, artinya dalam pelaksanaannya mahasiswa dituntut untuk bisa menyerap ilmu yang diberikan dosennya sesuai dengan bidangnya masing-masing. Selain itu juga beban moral juga dimiliki oleh mahasiswa. Pada mahasiswa yang lulus cepat dan mendapat ipk cumlaude akan mendapat pujian dan kebanggaaan tersendiri. Tapi di sisi lain berbanding terbalik dengan mahasiswa yang kuliahnya belum lulus-lulus, ipk-nya rendah. Di sinilah beban moral sesungguhnya: Kuliah cuma menghabiskan uang orang tua, bahkan ada yang salah pergaulan. Apa mereka tidak kasihan sama orang tua yg susah-susah membanting tulang untuk bisa bayar SPP kuliah, tapi tujuan kuliahmu tak jelas? Silahkan dipikir...

Tapi apa sih tujuan kuliah itu sendiri?

Seseorang melanjutkan kuliah pasti punya maksud. Diantaranya: mencari pengalaman, memperbanyak relasi, mencari pasangan/jodoh, dan mendapatkan gelar. Kalau menurut saya untuk mendapatkan ilmu itu paling beberapa persen saja, alasannya karena ilmu yang didapatkan diperkuliahan belum tentu semuanya dipakai di dunia kerja. Selebihnya ilmu tersebut sudah lupa. Masalahnya banyak dari temen kuliah S1 saya yang kerja tidak sesuai pada jurusannya, jadi ipk tinggi pun belum bisa menjamin. Sedangkan ipk sendiri berguna sebagai syarat saja untuk melamar kerja. Suatu konsep yang saya pegang bahwa "Teori tanpa praktik adalah sesuatu yang pincang" dan "Praktik tanpa teori adalah buta".

Ilmu dipelajari tidak hanya didapatkan dalam dunia formal, tapi bisa juga didapatkan dari nonformal. Dunia formal meliputi 4S+P yaitu SD, SMP, SMA, Sarjana, dan ditambah Pascasarjana. Sedangkan nonformal adalah ilmu yang didapatkan dari kursus, diklat, privat, dll. Bahkan bisa saja didapatkan dari pengalamannya sendiri yang tidak ada di bangku sekolah/kuliah. Dari pendidikan formal dan nonformal ada pendidikan lagi yang lebih penting yaitu pendidikan informal. Lahirnya  pendidikan informal dari keluarga yang nantinya diajarkan nilai-nilai, norma-norma, serta munculnya ikatan kasih sayang. Ikatan batin seorang ibu dan anak sangat erat sekali, dari pada ayah ke anak. Karena ibu memiliki peran yg sangat vital dalam merawat anak. Saya ingat waktu kecil, bahwa ibu selalu menyiapkan apa yang selalu dibutuhkan oleh anaknya, dari menyiapkan sarapan sebelum berangkat sekolah sampai hal-hal lain yang sifatnya krusial.

Maka dari itu, Cintai, pergauli, dan perkosalah ilmu hingga kau memperoleh kenikmatan klimaks kesuksesan & manfaatnya sampai puas. Saya mengganggap kuliah itu sendiri  adalah spekulasi/berjudi. Sebenarnya, jadi orang tak seharusnya tiap hari mengeluh seberapa jeleknya kartu permainan kita. Menurut saya, keberuntungan seseorang bukan dilihat dari apa yang diperoleh, melainkan dari pemberian Tuhan berupa  insting mengubah kartu jelek tadi menjadi sesuatu yang unik untuk mengalahkan kompetitor. Ternyata, kartu terbagus dan tercantik itu yang saya rasa adalah dapat  bersama dengan orang yang kita cintai dan kita klimaks dengan prestasi. Dan, kartu itu harus kita peroleh.

Hidup hanyalah sebuah perjudian. Hal itu bukan hanya ngawur, tapi melihat peluang masa depan dengan suatu tindakan. Analisislah kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dan gunakanlah peluang untuk mengatasi ancaman masa depan. Bisa saja harapan tak sesuai dengan kenyataan, itulah resiko yang saya sebut tantangan yang harus dihadapi. Disini mental kita diuji untuk menyikapi setiap keadaan yang diterima. Kedewasaan seseorang dilihat bukan hanya dari seberapa tua umur kita, tapi dari kedewasaan kita mengatasi masalah pada setiap keadaan. Maka, perbanyaklah minta masalah kepada Tuhan. Karena dengan adanya masalah kita jadi dewasa. Konsepnya bahwa "Tuhan tidak akan memberi masalah di luar kemampuan kita". Pembelajaran di sekolah memang berbeda dengan kehidupan. Kalau di sekolah diberi pelajaran dulu baru ujian, tapi  dalam kehidupan dikasih ujian dulu baru mendapat pelajaran. Itulah bedanya yang harus kita sikapi. Begitu juga untuk pertanyaan, Apakah kuliah itu jadi beban? Jawabannya: tergantung bagaimana kita menyikapinya.

Kemampuan seseorang menguasai suatu ilmu akan teruji, ketika dia bisa mengajarkannya dengan mudah kepada orang lain. Apa yang kita pelajari harus penuh dengan cinta, ketekunan, konsistensi, dan keberanian. Percayalah ia akan berbalik membalas cinta kita dan datang dalam berbagai wujud.

#Renata_Sadewa
Djogja, 19 Januari 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun