Mohon tunggu...
Rena Octavia Ramadhani
Rena Octavia Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

Seorang mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga yang tertarik pada kepenulisan di bidang kesehatan, sosial, dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

AMOC Melambat Lebih Cepat dari Prediksi, Waspada Bencana Iklim Global di Depan Mata!

16 Juni 2024   19:24 Diperbarui: 16 Juni 2024   19:29 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: UCAR (scied.ucar.edu)

AMOC singkatan dari Atlantic Meridional Overturning Circulation merupakan suatu sistem arus laut global yang menyelimuti seluruh lautan di dunia. Sistem arus laut di Samudra Atlantik ini mensirkulasi air laut dengan membawa air hangat ke utara dan air dingin ke selatan sehingga menjadikan AMOC sebagai bagian dari "global conveyor belt" yang membantu mengatur iklim bumi.

Arus ini memiliki peran penting dalam mengatur iklim bumi dengan siklusnya yang terus berulang. Arus ini terbagi menjadi dua, yaitu arus hangat dan arus dingin. Arus hangat yang berada di permukaan laut bergerak dari area khatulistiwa ke utara dengan membawa panas ke daerah-daerah di sekitar Eropa. 

Saat berada di bagian utara, arus hangat menjadi dingin dan lebih padat yang akan tenggelam ke dasar laut. Peristiwa ini disebut down welling. Selanjutnya, arus dingin bergerak ke selatan di sepanjang dasar samudra hingga kembali ke area khatulistiwa. Arus dingin itu akan naik menjadi arus hangat disebut up welling.

Siklus tersebut terus terjadi dan menjadikan AMOC sebagai pendistribusi panas dan dingin secara merata ke seluruh bumi. Selain menstabilkan suhu bumi, AMOC juga berperan dalam menstabilkan karbon dioksida (CO2) di atmosfer.

Akhir-akhir ini, AMOC menjadi perhatian para ilmuwan dan masyarakat umum. Melambatnya AMOC menjadi kekhawatiran utama karena AMOC merupakan salah satu elemen penting bagi sistem iklim bumi. Menurut para ahli, sangat kecil kemungkinan AMOC melemah pada abad ke-21. Melambatnya AMOC seharusnya terjadi ribuan tahun mendatang, tetapi menurut hasil studi yang diterbitkan Nature Communications pada Juli 2023 mengatakan bahwa kemungkinan besar AMOC melambat diprediksi lebih cepat, yaitu pada tahun 2025--2095. Namun, ilmuwan lain masih mempertanyakan terkait hasil penelitian tersebut. Para ilmuwan juga mengatakan bahwa berhentinya AMOC telah terjadi sebelumnya selama masa transisi dari zaman es sekitar 115.000 hingga 12.000 tahun yang lalu.

Apa sebab dan akibat dari AMOC semakin melambat?

Suhu bumi yang terus meningkat akibat emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia menyebabkan AMOC semakin melambat. Pemanasan global menyebabkan gletser dan lapisan es di Greenland dan Akrtik mencair. Air tawar dari lelehan tersebut mengalir ke laut Atlantik Utara yang dapat mengurangi sanisitas air laut di area tersebut menjadi ringan dan kurang padat sehingga AMOC sulit untuk mengalir.

AMOC melambat akan mempercepat terjadinya perubahan iklim karena ketika AMOC melambat, penyerapan karbon dioksida juga akan terhambat. Sebagian besar karbon dioksida di atmosfer diserap oleh laut saat proses down welling, yaitu saat arus hangat tenggelam di bagian laut utara. 

Hal ini tentunya akan memperparah efek pemanasan global. Selain itu, akan terjadi perbedaan suhu yang ekstrim antara daerah garis khatulistiwa dengan daerah kutub. Eropa dan Amerika Utara akan mengalami musim dingin yang lebih dingin dari biasanya dan cenderung lebih kering, sedangkan wilayah bumi lainnya, khususnya area bumi yang terlewati garis khatulistiwa akan lebih panas dari biasanya dan mengganggu pola curah hujan. AMOC juga berdampak pada kenaikan permukaan laut di beberapa wilayah pesisir.

Sebagai generasi muda, apa yang bisa dilakukan untuk menghentikan melambatnya AMOC?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun