Pandemi covid-19 hingga saat ini masih menjadi masalah yang serius di berbagai negara di dunia. Masyarakat tetap dihimbau untuk berkegiatan di rumah saja ,  jika tidak ada keperluan yang mendesak agar tidak berkegiatan di luar rumah. Hal  tersebut harus dipatuhi oleh setiap masyarakat agar penyebaran pandemi covid-19 tidak terus bertambah. Setiap harinya kasus positif covid-19 malah terus bertambah. Namun beberapa orang juga ada yang dinyatakan sembuh dari covid-19. Oleh karena itu, diperlukan adanya kesadaran yang tinggi dari setiap orang untuk tetap mematuhi protokol covid-19 ini.
   Nah, akhir- akhir ini kita mendengar istilah " new normal". Apa sebenarnya new normal itu? New normal merupakan perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal, namun ditambah dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penyebaran covid-19. Masyarakat harus tetap menerapkan protokol covid-19 jika sedang berkegiatan di luar rumah di antaranya memakai masker, menjaga jarak dengan orang lain, serta selalu membawa handsanitizer. New normal ini sudah mulai diterapkan di berbagai negara di dunia termasuk di Indonesia. Tujuan adanya new normal ini yaitu untuk mempercepat penanganan covid-19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi. Terutama dalam aspek ekonomi guna memulihkan perekonomian yang sempat lumpuh akibat dari adanya pandemi covid-19 ini.
  Penerapan new normal banyak menimbulkan polemik bagi masyarakat yaitu di satu sisi dianggap akan meningkatkan kasus covid-19 saja dan sisi yang lainnya adalah sebagai upaya meredam tingginya kerentanan sosial di masyarakat.Penerapan new normal memang harus direncanakan dengan matang. Keefektifan penerapan new normal bisa dilihat bagaimana pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diterapkan terutama di Indonesia. Kenyatannya, masih banyak masyarakat yang melanggar aturan pemerintah dan tidak memperhatikan protokol covid-19 yaitu tidak menggunakan masker ketika berkegiatan di luar serta masih adanya kerumunan orang yang kurang menjaga jarak  dengan yang lainnya. Lalu bagaimana dengan penerapan new normal saat ini? Tentunya penerapan ini menimbulkan culture shock bagi masayarakat. Masyarakat dituntut agar dapat menyesuaikan dengan tatanan hidup new normal ini.
   Pemerintah juga harus memperhatikan beberapa hal terkait dengan penerapan new normal di antaranya bagaimana sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah, bagaimana tingkat kesadaran dan kedisiplinan dari masyarakat itu sendiri, serta bagaimana tidakan pemerintah jika terjadi peningkatan kasus.
Semoga saja pandemi covid-19 cepat berakhir dengan tetap mematuhi protokol covid-19 jika kita berkegiatan di luar rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H