Taman Budaya Raden Saleh, atau yang lebih dikenal dengan TBRS, adalah sebuah pusat kesenian dan kebudayaan yang terletak di jantung Kota Semarang. Bahkan pertunjukan komedi terkenal seperti Srimulat dahulunya sering tampil di Taman Budaya Raden Saleh tersebut. Tempat ini menjadi wadah bagi para seniman dan pecinta seni untuk berkarya, berkreasi, dan menikmati berbagai macam pertunjukan seni.Â
Taman Budaya Raden Saleh adalah sebuah ruang terbuka hijau di Semarang yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga sebagai wadah pelestarian dan pengembangan seni budaya, khususnya untuk menghormati sosok pelukis legendaris Indonesia, Raden Saleh.Â
Taman ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi, terutama bagi generasi muda, untuk mengenal lebih dekat sosok Raden Saleh dan karya-karyanya. Tentu tempat kesenian dan kebudayaan seperti ini pasti memiliki sejarah yang panjang juga.
SEJARAH TAMAN BUDAYA RADEN SALEH
TBRS dulu bernama Taman Hiburan Rakyat, dan merupakan lokasi kebun binatang Semarang, taman budaya ini sebagian besar lokasinya masih berkontur tanah dan dipenuhi pepohonan yang rindang. Setelah kebun binatang dipindah ke Tinjomoyo, dan sekarang sudah dipindah lagi ke Mangkang, taman ini berganti nama menjadi Taman Budaya Raden Saleh.
Pembangunan taman ini adalah bentuk apresiasi terhadap kontribusi besar Raden Saleh dalam dunia seni lukis Indonesia. Raden Saleh adalah pelukis Indonesia pertama yang meraih pengakuan internasional. Dinamai Taman Budaya Raden Saleh berasal dari nama salah satu pelukis terkenal Raden Saleh Sjarif Boestaman yang berasal dari Semarang.
PenutupÂ
Taman Budaya Raden Saleh adalah sebuah tempat yang sangat penting bagi perkembangan seni dan budaya di Semarang. Oleh karena itu masyarakat Semarang harus bisa melestarikan kebudayaan yang ada di Semarang. Bisa dengan ikut mempertontonkan pertunjukan kebudayaan dan seni atau hanya dengan mengikuti pagelaran budaya yang sering diadakan di Taman Budaya Raden Saleh itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H