lobster saat ini menjadi perhatian serius bagi para pembudidaya, terutama karena rendahnya kelulusan hidup dari benih lobster. Pada tahap usia post larva hingga mencapai berat 30 gram, lobster seringkali mengalami tingkat kematian yang tinggi. Salah satu penyebab utama kematian ini adalah rentannya lobster pada tahap ini terhadap infeksi penyakit. Hal ini berdampak langsung pada produktivitas budidaya lobster, sehingga menghambat upaya para pembudidaya untuk mencapai target produksi. Fenomena ini juga dialami oleh para pembudidaya di Kabupaten Situbondo, termasuk usaha budidaya lobster yang dimiliki oleh Pak Hendra.
Kediri-- Penurunan produksiMeskipun Pak Hendra telah berusaha mengembangkan pakan mandiri yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi lobster pasir, usaha tersebut belum mampu meningkatkan kelulusan hidup lobster secara signifikan. Tingginya tingkat kematian pada lobster yang masih berukuran benih menunjukkan bahwa pakan yang diberikan belum cukup efektif dalam memperkuat sistem imun lobster. Lobster-lobster muda ini masih mudah terinfeksi oleh patogen, yang mengakibatkan angka kematian tetap tinggi. Oleh karena itu, solusi yang lebih mendasar diperlukan untuk meningkatkan kelulusan hidup dan memastikan ketersediaan benih lobster yang lebih kuat dan tahan penyakit. Salah satu solusi yang dianggap potensial adalah melalui pemberian feed supplement pada pakan lobster.
Melalui program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Hibah PSDKU Universitas Brawijaya (UB) Kediri, dosen Akuakultur UB Renanda Baghaz DSP., S.Pi., MP., M.Sc., bersama timnya melakukan kunjungan dan penyuluhan kepada para pembudidaya lobster di Situbondo, termasuk usaha milik Pak Hendra. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan penggunaan feed supplement sebagai upaya untuk meningkatkan sistem imun lobster pasir. Dengan sistem imun yang lebih baik, lobster diharapkan menjadi lebih tahan terhadap serangan penyakit, sehingga dapat bertahan hidup hingga ukuran produksi. Selain itu, mahasiswa seperti Muhammad Arifin Gymnastyar dan Amin Supit turut dilibatkan dalam kegiatan ini untuk membantu kelancaran proses pelatihan dan penerapan teknologi feed supplement pada pakan lobster.
Hasil pengamatan awal dari program pemberian feed supplement pada benih lobster pasir menunjukkan perkembangan yang sangat positif. Sejak penerapan feed supplement ini, terlihat adanya peningkatan signifikan dalam kelulusan hidup benih lobster. Lobster-lobster yang menerima pakan dengan tambahan suplemen ini menjadi lebih kuat dan lebih tahan terhadap penyakit. Hal ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup lebih lama, bahkan hingga mencapai ukuran produksi yang optimal. Peningkatan ini menjadi sinyal baik bagi keberlanjutan budidaya lobster di wilayah Situbondo.
Program ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi usaha budidaya lobster milik Pak Hendra, tetapi juga membuka peluang baru bagi pembudidaya lobster lainnya di daerah tersebut. Keberhasilan ini memberikan harapan bagi para pembudidaya yang sebelumnya kesulitan meningkatkan produktivitas mereka akibat tingginya angka kematian benih lobster. Dengan penerapan feed supplement yang terbukti efektif, diharapkan produksi lobster pasir di Situbondo akan semakin meningkat. Inovasi ini juga memicu antusiasme di kalangan pembudidaya lainnya untuk menerapkan teknologi serupa dalam usaha mereka. Dampaknya, hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pembudidaya melalui hasil produksi yang lebih tinggi.
Lebih dari itu, keberhasilan program ini menegaskan pentingnya inovasi dalam sektor budidaya perikanan. Dalam konteks budidaya lobster, menjaga kesehatan benih merupakan kunci utama agar lobster bisa tumbuh dengan baik hingga mencapai ukuran produksi. Dengan sistem imun yang lebih kuat, lobster pasir menjadi lebih tangguh menghadapi berbagai tantangan lingkungan dan penyakit. Inovasi berupa feed supplement ini menjadi langkah tepat dalam menjawab permasalahan tersebut, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan produktivitas perikanan lokal. Keberhasilan ini juga membuka peluang bagi penerapan inovasi lain di sektor perikanan yang lebih luas.
Secara keseluruhan, program ini tidak hanya berhasil meningkatkan kelulusan hidup benih lobster pasir, tetapi juga memberikan contoh nyata pentingnya riset dan inovasi dalam mendukung keberlanjutan industri perikanan. Keberhasilan yang dicapai oleh Pak Hendra diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pembudidaya untuk terus berinovasi dan mengadopsi teknologi modern dalam usaha mereka. Dengan adanya program semacam ini, industri perikanan lokal memiliki potensi besar untuk berkembang lebih pesat. Dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait juga sangat diharapkan agar inovasi-inovasi semacam ini dapat diterapkan lebih luas. Pada akhirnya, peningkatan produktivitas lobster pasir di Situbondo akan membawa dampak positif bagi ekonomi daerah secara keseluruhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H