Menggali Kelezatan di Kota Pahlawan: Kuliner UMKM Surabaya

Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, bukan hanya terkenal dengan sejarah dan keberaniannya, tetapi juga dengan kelezatan kuliner khasnya. Di balik ragam kuliner dari warung pinggir jalan hingga restoran mewah, terdapat warisan rasa yang terjaga dari generasi ke generasi. Namun di tengah gempuran kulineran global, UMKM makanan di Surabaya berjuang keras untuk tetap eksis dan dikenal oleh masyarakat.

DAPOER RINS yang berlokasi di Jl. Pacuan Kuda no.33 (depan Apotek Lintang Farma) Surabaya, buka mulai pukul 07.00 sampai 12.00 WIB yang menyajikan keunikan dan Cita Rasa Nasi Babat.

Salah satu hal yang membuat Nasi Babat begitu istimewa di Dapoer Rins adalah penggunaan bumbu yang khas dan proses masak yang menghasilkan rasa yang unik. Rempah-rempah seperti kemiri, ketumbar, jintan, dan lengkuas memberikan aroma dan rasa yang khas pada hidangan ini. Perpaduan antara rasa pedas, manis, gurih, dan sedikit asam menciptakan harmoni cita rasa yang sempurna di setiap suapan.

Tidak hanya nasi babat Dapoer Rins juga menyajikan menu Nasi Krawu. Nasi Krawu bukan hanya sekadar hidangan; ia adalah perpaduan sempurna antara tradisi, budaya, dan rasa yang memanjakan indra. Dengan cita rasa yang kaya dan pesona yang memikat, Nasi Krawu mengundang siapa pun untuk merasakan kelezatan dan keindahan kuliner dari tanah Jawa. Jadi, jangan ragu untuk mencicipi kelezatan Nasi Krawu dan nikmati pengalaman kuliner yang tak terlupakan!

@dapoer_rinss

Dari Dapoer Rinss yang menyajikan nasi babat serta nasi krawu di Surabaya menawarkan ragam cita rasa yang memikat dan menggoda lidah. Selain memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan, dukungan terhadap UMKM lokal juga turut menjaga keberlangsungan warisan kuliner tradisional di tengah arus globalisasi kuliner. Ayo jelajahi kelezatan kuliner Surabaya dan dukung UMKM lokal untuk terus berkembang.

Artikel ini dibuat oleh Nofvishal Ramdhan Maricar, Dewi Citra Wulan Dari, Renanda Ayu Parasti mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dalam mata kuliah Desain Grafis yang diampu oleh dosen Novan Andrianto, S.I.Kom., M.I.Kom.