Dia mamah ku. Yaa. Dia pahlawan ku. Yaa. Â Dia guru ku. Yaa. Dia idola ku. Yaa.
Dia yg selalu memarahi ku. Memang. Dia yg selalu bawel pada ku. Memang.Â
Kalian tau kenapa aku menulis ini disini.?Â
Yaa. Karna aku ingin memamerkan Dia pada kalian.
Mamah ku yg selalu sayang pada ku.
Pahlawan ku yg selalu pasangbadan ketika aku tersakiti. Sekalipun oleh org yg ia cintai (suaminya).
Guru ku yg mengajarkan tentang kasihsayang, kekuatan, kesabaran, keiklasan, memaafkan, mencintai, berterimakasih, kerja keras, pantang menyerah, bangkit ketika jatuh, kemandirian, dan masi banyak lagi hal yg di ajarkannya
Idola ku yg selalu memberikan contoh atas apa yg diajarkannya pada ku. Kasih sayang yg selalu hangatkan suasana. Kekuatannya membesarkan kami anak anaknya. Kesabarannya atas perlakuan kami anak anaknya. Keiklasannya sebagai ibu dan istri bagi suaminya. Memaafkan semua kesalahin yg kami sengaja dan khilaf. Mencintai anak dan suaminya tanpa harap balasan. Berterima kasih atas segala Rahmad dan Rezki Allah. Kerja kerasnya agar tetap menyukseskan anak dan suaminya. Pantang menyerahnya dalam menghadapi suatu masalah. Segera bangkit ketika jatuh dalam suatu cobaan. Kemandiriannya untuk tak bergantung pada siapapun, sekalipun pada suaminya.
Sungguh tak cukup huruf untuk menuliskan semua tentangnya. Tak kan cukup angka untuk menilai dan memberikan apresiasi padanya.Â
Aku memang terlalu gengsi untuk mengungkapkan ini padanya. Karna itu ku menulisnya disini agar kalian tau dan memberitahu padanya. Bahwa aku bangga memilikinya. Dan aku sangat menyayanginya.
Ku rasa kalian iri pada ku karna ku memilikinya sampai saat ini.