Mohon tunggu...
Renaia ShadiyaValeraine
Renaia ShadiyaValeraine Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

a mathematical science student

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pelanggaran HAM di Indonesia: Mengapa Masih Terjadi dan Bagaimana Solusinya?

3 Februari 2025   13:18 Diperbarui: 3 Februari 2025   13:18 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak-hak dasar yang dimiliki setiap individu sejak lahir, tanpa memandang ras, agama, atau status sosial. Hak ini besifat permanen dan universal, sehingga tidak dapat diganggu, dikurangi, dan dicabut oleh siapapun. HAM mencakup berbagai aspek dalam kehidupan, seperti hak untuk hidup, hak perlindungan diri, hak untuk memperoleh pendidikan, dan masih banyak lagi. Keberadaan HAM sendiri bertujuan untuk melindungi dan menghormati hak-hak dasar manusia. Namun, dalam praktiknya, banyak pelanggaran HAM terjadi di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Pelanggaran HAM merupakan tindakan melanggar hak asasi manusia yang dilindungi hukum baik disengaja maupun tidak disengaja. Pelanggaran HAM dapat berupa diskriminasi, konflik bersenjata, penyiksaan, perampasan hak secara paksa, serta kejahatan genosida. Di Indonesia sendiri, kasus pelanggaran HAM masih sering muncul ke permukaan, baik yang terjadi di masa lalu, maupun yang masih berlangsung hingga saat ini. Segala bentuk pelanggaran ini tentu saja memiliki faktor pendorong, beberapa di antaranya adalah ketidaktegasan aparat penegak hukum, kurangnya kesadaran masyarakat akan HAM, juga penyalahgunaan kekuasaan.

Salah satu kasus pelanggaran HAM berat yang pernah terjadi di Indonesia adalah kasus Munir yang terjadi pada 7 September 2004. Munir merupakan seorang aktivis HAM yang dibunuh dalam perjalanannya dari Jakarta menuju Amsterdam. Bahkan, setelah bertahun-tahun, alasan mengapa Munir dibunuh dan siapa dalang di balik semua ini belum juga terungkap. Adapun Tragedi Trisakti yang menewaskan 4 mahasiswa Universitas Trisakti pada 1998, juga kasus Marsinah yang diculik, disiksa, hingga dibunuh pada 8 Mei 1993.

Selain kasus yang terjadi di masa lampau, masih banyak kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang terjadi hingga saat ini. Beberapa kasus tersebut antara lain, pelanggaran hak kebebasan berpendapat, pelecehan seksual, juga perundungan. Kasus-kasus tersebut masih sering terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat akan HAM. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa segala kasus tersebut tidak termasuk dalam pelanggaran HAM. Padahal, jika ditindak lebih lanjut, pelaku bisa dikenakan sanksi sesuai hukum. Sayangnya, aparat penegak hukum negara kita kurang tegas dalam menindak hal-hal tersebut, sehingga masih banyak yang bebas melakukannya hingga sekarang.

Sebagai hak fundamental yang harus dijamin bagi setiap individu, HAM memiliki peran penting dalam kelangsungan hidup manusia. Namun, pelanggaran HAM masih menjadi masalah yang terus-menerus terjadi dan berdampak besar pada kehidupan. Oleh karena itu, upaya penegakan HAM harus digalakkan bagi semua pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya kesadaran masyarakat dan penegak hukum yang tegas, penegasan HAM dapat dimimalkan. Sudah saatnya kita berperan aktif dalam menghormati hak-hak sesama demi masa depan kita bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun