Aku hanya menatap hatiku dalam kelam yang kian beruban
Seolah serpihan hatiku tiada menyatu
Dalamnya pun terasa menyesakkan
Baca juga: Asa untuk Papuaku
Tapi jiwaku tetap bergairah mengarungi dinding-dinding masa
Hingga nafasku terengah namun penuh dalam paru-paru kawula muda yang berpesta pagi ini.
Lain menambatkan citanya di langit
Baca juga: Hanya Tailing yang Tersisa
Lewat bianglala kembar yang menghantarkan embun
Kunantikan lagi anak-anak bumi yang ingin mendunia untuk diangkat
Berharap bianglala tetap akan menemuiku selamanya
Perum Dosen KPG Timika, 24 Mei 2013
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!