Godam yang bergayut di tangan  jatuh mencium kembara
Meliukkan pelu terengah dalam dada
Kemudian menyelinap ke angkasa menyapa awan yang sedang gunda payah menahan tangis,
Air matanya jatuh lagi ke pipi bumi
Mengundang hepzhiba membersihkan lumpur di jemarinya.
Elusannya gemulai rebahkan pohon di pangku jalanan
Selirih inikah tangisnya hingga dadaku bergemuruh?
Jikalau semua serakah pada pertiwi selalu,
Maka anak-anak zaman ini tak akan selamat mengarungi masanya
Timika, 16 Januari 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!