Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Via Ferrata, Panjat Tebing Menjadi Mungkin

25 Februari 2016   13:05 Diperbarui: 25 Februari 2016   13:35 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Via Ferrata, Panjat Tebing Menjadi Mungkin"]Panjat tebing … hmmmm terpikirnya ini adalah kegiatan alam yang hanya bisa dilakukan oleh ahlinya atau mereka yang memang khusus berlatih untuk melakukannya. Salah satu kegiatan alam yang sudah lama ingin saya lakukan, tetapi saya tidak tahu bagaimana caranya, tidak tahu dengan siapa saya harus pergi, dan tidak tahu dimana saya bisa melakukannya, karena saya bukanlah anggota komunitas pencinta alam gunung.

Sering kali sambil lewat di alun-alun kota Tangerang saya melihat ada papan latihan panjat dan adik-adik yang masih sekolah latihan disekitarnya. Ingin rasanya ikut berlatih lalu kemudian melakukan kegiatan ini di gunung sungguhan.

Dan suatu hari, berbinar mata saya saat melihat postingan Ondo Sirait, pemilik Stalagmite Adventure (www.stalagmiteadventure.com) yang mengadakan trip satu hari panjat tebing dengan Via Ferrata di Gunung Parang, Purwakarta. Via Ferrata dalam bahasa Italy berarti 'jalan besi' yang pertama ada di Indonesia. Mendaki gunung dengan berpijak pada besi-besi yang telah ditancapkan dengan kuat dan ada kabel sebagai pelindung lainnya.

Perjalanan pagi hari Jakarta – Purwakarta lancar tanpa macet diisi dengan melanjutkan tidur sampai kami sampai di Posko Via Ferrata di bawah kaki Gunung Parang. Dari posko ini dengan mata yang masih sehat kami bisa melihat titik-titik kecil mereka yang telah lebih dulu memanjat, terlihat sangat kecil, lalu membayangkan sebentar lagi kami akan ada di tempat mereka, merayapi punggung gunung.

Persiapan dilakukan, dibantu oleh team dari Via Ferrata, bergantian kami dilengkapi dengan beberapa alat wajib dengan standard keamanan international, lalu kami diperiksa dan dipastikan bahwa semua sudah terpasang dengan benar. Menurut saya semua aman, bisa dilakukan juga oleh anak-anak dan bisa sambil foto-foto hahaha.

Trekking melalui hutan bambu yang lembab, dan kami sampai tepat di kaki gunung. Ditemani nyamuk-nyamuk nakal, kami serius tapi tetap santai mendengarkan pengarahan memperhatikan demo cara memanjat oleh Mas Ahmad Bagus dan team yang sabar mendampingi dari awal sampai akhir kegiatan ini.

 

Satu persatu dari kami bergantian naik, dan saya adalah orang ketiga terakhir. Angin sejuk hampir selama pendakian menghapus keringat. Beberapa teman ada yang terlihat sangat santai melakukan kegiatan ini, dan ada yang tampak berusaha dan berjuang, tetapi kami semua terlihat sangat menikmati, yaaa karena ini memang sangat menyenangkan. Disini saat kami menoleh ke belakang, pemandangan Waduk Jatiluhur tampak samar berkabut, sawah-sawah dan pepohonan yang rapat seperti permadani terlihat di bawah sana.

 

Hal paling seru untuk saya adalah saat harus turun, tali diikat di alat dan kami diulur satu persatu menuruni tebing. Bergantung pada tali yang dioperasikan oleh Mas Bagus dan Mas Tukul, kami memasrahkan diri dan keselamatan kami pada Tuhan dan mereka ini. dan mereka memang ahli. Sebelum sampai pada giliran, saya memperhatikan teman yang duluan turun, supaya tahu apa yang harus dilakukan. Awal untuk melepaskan kaki dari pijakan adalah hal paling sulit, setelah itu sudah tinggal mengalir aja mengikuti uluran tali. Melompat-lompat turun dengan tali seperti itu saya jadi membayangkan seperti tokoh Spiderman loh hahaha.

Kembali lagi kePosko dan siap-siap untuk perjalanan pulang. Dan seperti saat berangkat, suasana hening dalam perjalanan, karena masing-masing peserta sibuk dengan kantuk dan tidur sampai tiba di Jakarta. Menjadi kegiatan yang berkesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun