Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tasikmalaya Yuuukkk....

20 Januari 2016   17:45 Diperbarui: 20 Januari 2016   22:00 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sekian lama tertunda… akhirnya kesampaian juga ke kawah Gunung Galunggung, Jembatan Cirahong dan Situ Gede di Tasikmalaya. Berkumpul hari Jumat malam di Stasiun Pasar Senen, durasi lebih dari 7 jam perjalanan dengan kereta api ekonomi Pasar Senen – Tasikmalaya kami manfaatkan untuk tidur. Sampai di stasiun Tasikmalaya hari Sabtu pagi kami sudah ditunggu oleh Pak Bram dan mobilnya yang sudah kami kontak sebelumnya untuk mengantarkan kami menjelajah Tasikmalaya seharian ini.

Tujuan pertama sebelum Kawah Gunung Galunggung adalah mampir di bubur ayam Tasikmalaya untuk sarapan. Tanpa sarapan sepertinya kami akan lemas untuk sampai di kawah karena harus melewati 620 anak tangga naik dan turun. Dengan semangat  tapi tetap santai, jadi kalau lelah berhenti dulu sambil berfoto ria atau duduk di anak tangga. Ditemani gerimis sambil menikmati hijaunya semak basah, embun dan kabut di sekililing kami. Pemandangan di depan menuju kawah adalah anak tangga yang semakin terlihat mengecil dan tersamar kabut di atas. Pemandangan di belakang adalah “lukisan” alam; bukit, lembah berwarna hijau dan titik-titik kota sekitaran Tasikmalaya. Begitu sebaliknya saat turun dari kawah.

Pagi ini belum banyak pengunjung, mungkin karena sedang gerimis dan semalam hujan. Tapi tetap ada yang berjualan sehingga kami bisa menghangatkan badan dengan kopi atau susu ditambah gorengan. Sayangnya karena waktu yang terbatas kami tidak  sempat turun ke kawah, padahal ingin sekali mengunjungi mushola dan satu tenda  di dasar kawah yang terlihat dari atas. Kabut menyelimuti kami dengan cepat saat kami akan mulai perjalanan turun... suasananya seperti dikelilingi asap tapi tidak terlalu dingin.

Di area parkiran banyak pedagang minuman dan makanan, pengunjung juga mulai ramai. Satu yang menarik perhatian adalah pisang Ranggap yang kabarnya berkhasiat untuk kesehatan dan obat berbagai penyakit ini hanya tumbuh subur bila ditanam di sekitaran Galunggung. Karena jumlahnya sedikit kami berebut memilih pisang dan walaupun agak berat kami rela membawa pisang untuk dijadikan oleh-oleh.


Tujuan kedua yang semangat kami datangi adalah jembatan Cirahong di Manonjaya yang menjadi penghubung antara kabupaten Tasikmalaya dan kabupaten Ciamis. Jembatan ini sebenarnya adalah rel kereta sepanjang 202 meter yang difungsikan oleh masyarakat setempat sebagai jalur kendaraan. Lebar jembatan hanya cukup untuk satu jalur mobil. Ada petugas yang adalah warga sekitar yang mengatur arus lalu lintas di jembatan ini. Bergantian jalur dibuka dan ditutup supaya semua kendaraan bisa lewat dengan tertib, melintasnya pun tidak boleh dengan kecepatan tinggi. Budaya antri dan sabar jelas sekali disini.


Untuk mengambil foto di jembatan ini kami harus ikut aturan arus kendaraan. Posisi kami adalah di ujung jembatan wilayah Ciamis. Saat mobil terakhir arah dari Ciamis menuju Tasik lewat, kami cepat-cepat ambil posisi untuk foto, semua gerakan harus cepat karena sebentar saja akan datang arus kendaraan dari arah Tasik menuju Ciamis. Saat jalur dari arah tasik dibuka dan kendaraan mulai menuju Ciamis kami harus segera mundur dan menepi dulu. Semua berjalan lancar dan kami senang bisa mengabadikan keberadaan kami disini dalam foto.


Tujuan ketiga adalah danau di kota Tasikmalaya, Situ Gede. Sebenarnya danau ini lumayan  untuk bersantai apalagi lokasinya ada di kota, tetapi sayang sepertinya tidak ada perawatan dan pengolahan yang baik. Udara terbuka dan angin sepoi-sepoi bisa membuat pengunjung bersantai di tempat ini dan menjadi lebih nyaman bila bisa sekaligus menikmati keindahan sekitar situ. Kalau tempat ini ditata dengan rapi dan bersih pasti akan jadi indah, lebih bagus untuk menjadi tempat wisata warga Tasik dan pengunjung dari luar kota seperti kami. Semoga saat kembali lagi mengunjungi tempat ini, Situgede sudah terlihat cantik, amin.


Dua hari satu malam selama di Tasikmalaya kami menginap di hotel kecil di jalan Yudanegara, lokasi strategis untuk kuliner, mencari oleh-oleh, dekat dengan stasiun, dekat sekali dengan Mesjid Agung Tasikmalaya.


Hari Minggu paginya saya naik becak menuju Gereja Katolik hati Kudus Yesus. Ini adalah satu-satunya Gereja Katolik do Tasikmalaya. Teman-teman yang tidak ke Gereja berwisata kuliner di sekitar Mesjid Agung yang pagi itu ramai karema ada kegiatan warga dan banyak yang berjualan. Salah satu makanan ringan yang berkesan adalah cilok dengan bumbu rendang yang rasanya enak dan harganya murah meriah.

Kemudian kami naik becak dari depan hotel ke stasiun untuk menanti kereta jam 10 pagi demi sampai di Jakarta sore hari. Senang bisa ke Tasikmalaya. Semoga berkesampatan untuk kembali lagi kesini. Sampai jumpa lagi di perjalanan berikutnya di tahun 2016.

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun