PERJALANAN
Piknik ke Jonggol? Ada apa di Jonggol ? Yang saya tau Jonggol itu nama tempat yang jadi terkenal karena disebut-sebut di serial TV. Dessy, teman saya bilang kalau disana ada jembatan kayu dan rumah pohon. Saya suka poto-poto di jembatan, rumah pohon juga suka, malah sedang pingin banget merasakan tinggal di rumah pohon ala-ala Tarzan gitu hahaha. Tapi stamina sedang menurun akibat batuk pilek, jadi saya akan mengkonfirmasi ikut atau tidaknya di H-1.
Baiklah, saya ikut ke Jonggol. Yeaayyy piknik hahaha. Piknik itu penting, kembali ke alam, menghirup udara segar, merasakan hembusan angin segar. Ke Jonggol, Bogor, yang tidak jauh dari Jakarta atau dari Tangerang, tidak perlu cuti, tidak mahal, dan tidak repot.
Rencana berangkat subuh mundur jadi jam 6 pagi yeaaayyy. Jam 5.30 saya naik ojek online ke rumah Rene dan sudah ada Dessy yang menginap sejak semalam. Lalu menjemput Swan di Alam Sutera, lanjut beli sarapan nasi uduk. Saya sarapan ketan bumbu dan makan ditempat, karena sudah rencana mau hibernasi sejenak selama perjalanan.
Rene ngebut di jalan tol Serpong menuju gedung Antam untuk menjemput Hendro yang sudah menunggu disana. Setelah ada Hendro, kemudi berpindah tangan ke Hendro dan Swan siap sebagai asisten driver. Saya menjadi penumpang anteng di kursi paling belakang, awalnya duduk manis sebentar sambil mencari posisi tiduran hahaha. Jarang banget loh saya bisa tidur begini saat perjalanan darat.
Tanjakan turunan, kelak kelok, jalan ramai ke jalan sepi ke jalan ramai lagi lalu sepi lagi, pemukiman, sawah, kebun, sungai, dan jurang sudah kami lewati sepanjang perjalanan ini. Sampai akhirnya tiba di jalanan panjang yang sepi dan berbatu dengan pemandangan gunung dan sedikit kabut di sebelah kanan yang dibatasi pagar merah, kebun di sebelah kiri.
Yeaayy akhirnya sampai dan masuk ke gerbang komplek wisata, melewati villa-villa yang sedang dalam proses pembangunan. Kami diarahkan untuk jalan terus melewati jalan berbatu sampai di area parkir Curug Ciherang. Tadinya mau parkir mobil lalu jalan kaki, untung tidak jadi, karena ternyata jaraknya lumayan jauh. Istirahat di warung, memesan teh manis dan yang lain melanjutkan sarapan pagi yang tertunda.
JEMBATAN KAYU DAN RUMAH POHON
Dari warung, kami trekking santai menanjak melewati tangga dari batu, kemudian tampak pohon tinggi seperti sudah berumur banyak. Bila kita menghadap kearah pohon, menoleh ke kanan adalah pemandangan jurang dibawah pohon atau tebing tempat kita berpijak, menoleh ki atas kiri adalah jembatan kayu yang menghubungkan pohon dengan jalan tangga menuju Curug Ciherang.
Saya coba untuk menggambarkan situasi disekitar. Pagi itu pengunjung belum terlalu ramai, jadi ada banyak ruang untuk berfoto tanpa terlihat banyak orang disekitar. Kami berada di atas bukit, sekeliling mata memandang alam yang lega dan dikejauhan dibawah tampak kota dengan bangunan telihat kecil dan hamparan sawah. Angin sejuk tanpa basah, membuat nyaman, adem tenteram eeyaaa.