Sebagai seorang yang beragama Katolik, sejak kecil  saya sudah mengenal dan terbiasa dengan hal berziarah ke Gua Maria.  Beberapa tahun terakhir ini, apalagi selama pandemi Covid19, banyak orang termasuk saya  tidak bisa melakukannya. Menjadi kerinduan untuk mengunjungi tempat ziarah Gua Maria.Â
Ziarah Gua maria adalah salah satu kegiatan rohani yang dikenal dan dijalankan oleh umat Katolik. Sebagai  devosi dan penghormatan yang diakui oleh Gereja Katolik kepada Ibu Maria. "Devosi Katolik adalah bentuk doa yang bukan menjadi bagian resmi dari liturgi umum Gereja, tetapi menjadi bagian dari praktik-praktik kerohanian yang terkenal dari umat Katolik.
(sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Maria).
Ibu Maria atau Maryam (Bahasa Arab) adalah Ibu Yesus atau Ibu Nabi Isa. Kesucian hidup, ketaatannya  pada perintah Tuhan untuk mengemban tugas mulia sebagai Ibu Yesus Kristus adalah teladan bagi semua umat Katolik.
Mengawali tahun 2022, bersama @imanphilip, @yoyokharioso dan @elenatrisnawati, kami  mengambil waktu untuk berziarah ke Gua Maria Bukit Kanada di Jatimulya, Rangkas Bitung, Lebak, Banten. Dibantu  oleh Pak Sukma, kami mendapat informasi perjalanan, kegiatan di lokasi sampai tempat makan.
02-09-2015, terakhir kali datang kesini hanya berdua dengan @k.renza. Saat itu sepi, pengunjungnya hanya kami.Â
Gua Maria Bukit Kanada adalah salah satu tempat yang sering dan banyak dikunjungi oleh umat Katolik yang tinggal di daerah Tangerang dan Jakarta. Lokasinya di Jatimulya, Rangkasbitung, Lebak, Banten. "Bukit Kanada" disini  bukan berarti bukit yang ada di negara Kanada. "Bukit Kanada" adalah kependekan dari "BUnda KITa KAmpung NArimbang DAlam" karena letaknya berada di Kampung Narimbang.
Dibangun pada tahun 1988 oleh umat setempat dan para biarawati Kongregasi Suster-suster Fransiskan Sukabumi. Berada di bawah naungan Keuskupan Bogor,  tempat ziarah ini diresmikan oleh Mgr. Ignatius Harsono,  Pr. yang  saat itu menjabat sebagai Uskup untuk Keuskupan Bogor.Â
Dibandingkan saat terakhir datang kesini di tahun 2015, ada  banyak perubahan di komplek tempat ziarah ini. Mulai masuk komplek, sekarang jauh lebih keren loh karena  ada loket parkir dan area parkir sudah lebih luas. Puji Tuhan, semuanya adalah perubahan yang semakin baik.
Setelah membeli lilin yang ditawarkan oleh anak-anak penduduk sekitar, kami masuk lebih dalam untuk Jalan Salib.Â
Jalan Salib (Bahasa Latin: Via Crucis, dikenal juga sebagai Via Dolorosa atau Jalan Penderitaan) merujuk pada penggambaran masa-masa terakhir (atau Penderitaan) Yesus, dan devosi yang memperingati Penderitaan tersebut. Tradisi sebagai devosi yang diadakan di gereja dimulai oleh Santo Fransiskus Assisi dan menyebar ke seluruh Gereja Katolik Roma pada abad pertengahan.
(sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_Salib)
Mengikuti  panduan  dari www.imankatolik.or.id kami bergantian membacakan doa. Berikut 14 Perhentian/stasi Jalan Salib:
- Yesus dihukum mati
- Yesus memanggul salib
- Yesus jatuh untuk pertama kalinya
- Yesus berjumpa dengan ibu-Nya
- Yesus ditolong oleh simon dari Kirine
- Wajah Yesus diusap oleh Veronika
- Yesus jatuh untuk kedua kalinya
- Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya
- Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
- Pakaian Yesus ditanggalkan
- Yesus disalibkan
- Yesus wafat di kayu salib
- Yesus diturunkan dari salib
- Yesus dimakamkan