Tulisan ini adalah saat hari kedua bagian dari Wisata Sukabumi, Situ Gunung Suspension Bridge. Pagi itu pengunjung belum ramai, kami yang menginap di Villa Cemara kembali masuk ke komplek Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Loket tiket belum buka karena memang belum jam operasional, tetapi sudah ada penjual makanan dan pengunjung di dalamnya, jadi kami  ikut masuk. Â
Sepertinya, sejak ada Situ Gunung Suspension Bridge, tujuan pengunjung yang datang kesini lebih banyak menikmati wisata jembatan gantung dibanding ke situ atau danau yang objeknya sudah ada sebelumnya.
Saat menyusuri jalan, ada yang berubah dengan jalan menuju danau. Jalan ini dulu berbatu-batu (terakhir saya kesini di Bulan Agustus 2016), sekarang sudah dibuat lebih halus. Seujurnya saya lebih senang jalan yang dulu karena terasa lebih alami. Berjalan lebih jauh, di beberapa bagian jalan masih dalam proyek perbaikan jalan.Â
Udara pagi yang lembab menahan keluarnya keringat walau sudah berjalan dan menggerakan badan.  Jalanan basah  karena  guyuran  hujan kemarin menambah kesan suasana dingin. Sepi yang nyaman untuk dinikmati karena disepanjang perjalanan dari depan komplek sampai di danau kami hanya bertemu sedikit pengunjung yang bisa dihitung dengan jari. Di sekitar danau juga hanya ada beberapa pengunjung yang sudah lebih dulu disana mendahului kami. Kalau untuk saya, semakin sepi semakin  asyik hehehe.Â
Situ Gunung ini  fotogenik loh.  Banyak photographer dengan kamera canggih yang hunting foto landscape disini.  Contohnya kawan saya yang kesana bersama komunitas photographer untuk mengabadikan keindahan tempat ini. Terima kasih Mbak Tati yang sudah meminjamkan foto-foto kerennya.Â