Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita Singkat dari Phom Penh

27 Agustus 2019   13:09 Diperbarui: 27 Agustus 2019   16:49 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

HELLO PHNOM PENH

Setelah dua hari di Siem Reap, hari ketiga (20190517) kami tiba di Phnom Penh, kota terbesar sekaligus ibukota negara Kamboja. Kami tiba saat masih pagi  di kantor sleeper bus Giant Ibis lalu naik tuk-tuk menuju hostel yang  masih tutup.  Kami  menunggu pintu hostel dibuka  sambil memesan sarapan saya tidak suka rasa masakannya karena mengandung daging babi asap. Hidung saya memang agak sensitive dengan aroma daging non halal ini apalagi ditambah olahan asap.

Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Setelah hostel buka, kami  diijinkan  check in pagi  tanpa dikenakan biaya tambahan. Segera istirahat sambil menunggu giliran mandi.  Bayangkan kalau setelah semalaman tidur di bus, kami harus tetap check in siang hehehe, pasti penampilan kami jadi kusut tidak karuan. 

ROYAL PALACE 

Dari hostel ternyata cukup jalan kaki menuju Royal Palace melewati   bagian samping istana. Di jalan  kami  bertemu dengan beberapa orang yang menyapa dan mereka tidak menyangka kalau kami dari Indonesia, mereka menyangka kami orang lokal atau orang Philippine. Dengan wajah Asia seperti kami, selama bepergian ke negara Asia  kami memang  sering dikira orang lokal. 

Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Saat hampir di jalan utama, kami dicegat dan disapa ramah "mas" berwajah mirip orang India. Katanya sayang sekali karena hari ini istana ditutup untuk merayakan ulang tahun Raja. Dia menawarkan paket wisata lain, contohnya setengah hari menyusuri sungai Mekong dan mampir ke pagoda. Pilihan lainnya adalah  setengah hari mengunjungi Killing Fields yang tidak ingin kami datangi. Jadi dengan sopan kami menolaknya  lalu melanjutkan perjalanan. 

Berfoto sebentar di alun-alun di seberang istana. Kami disapa lagi oleh seorang  bapak berwajah mirip orang India juga, mengatakan bahwa hari ini istana tutup untuk umum, lalu menawarkan paket wisata lain. Heran deh, kenapa harus menjual paket wisata mereka dengan  menyesatkan turis. Padahal saat di loket  tiket masuk, petugas istana  tidak menginformasikan apa-apa dan sudah banyak turis pengunjung. 

Seperti biasa kami bertemu dengan rombongan turis  dari China yang membuat suasana menjadi ramai. Terlihat  berbeda dengan turis  dari Jepang yang serius menyimak penjelasan dari pemandu group mereka.  Pastinya kami dikira turis lokal, apalagi kami tidak memakai pemandu hehehe. 

Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Ada beberapa bangunan dengan ukuran berbeda. Kami menaiki tangga menuju bangunan yang paling besar di komplek istana.  Balaiurang Singgasana adalah  tempat upacara keagamaan dan kenegaraan. Petugas berjaga di depan pintu dan di setiap jendela yang terbuka. Pengunjung tidak diijinkan masuk.  

Kami hanya bisa melihat bagian dalam dari jendela yang terbuka. Tidak diperkenankan untuk memotret bagian dalam ruangan meskipun dari luar.  Kami sempat  melihat petugas menegur seorang turis dari China yang  tetap memotret dan ngeyel saat diminta untuk  menghapus hasil foto. Padahal informasi dilarang memotretnya  sudah cukup jelas. 

Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Cerita Singkat Dari Phom Penh | dokpri
Kami masuk ke bangunan istanayang lain dekat  Pagoda Perak. Karena ruangannya ber AC, kami bisa bersejuk-sejuk di cuaca tengah hari yang sedang panas. Disini juga tidak boleh mengambil foto.  Banyak disimpan koleksi  barang pusaka, tetapi tampak berdebu, kusam dan seperti  kurang perawatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun